Jenis Mahkluk Laut Baru Berhasil Ditemukan oleh Ilmuwan Indonesia, Kecoak laut, Ukurannya Raksasa
Jenis baru krustasea (udang-udangan) Bathynomus ditemukan di laut dalam perairan Indonesia oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI ).
TRIBUNPEKANBARU.COM - Jenis baru krustasea (udang-udangan) Bathynomus ditemukan di laut dalam perairan Indonesia oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI ).
Mahkluk laut itu, Kecoak laut raksasa.
Pelaksana Tugas Kepala Bidang Zoologi Pusat Penelitian Biologi LIPI, Cahyo Rahmadi mengatakan bahwa penemuan jenis baru Bathynomus raksasa ini dinilai menjadi capaian penting keilmuan, khususnya dalam bidang ilmu taksonomi yang relatif sepi peminatnya.
"Penemuan jenis baru merupakain capaian besar seorang taksonomis apalagi jenis spektakuler dari sisi ukuran bahkan ekosistem di mana jenis tersebut ditemukan," kata Cahyo.
Cahyo berkata, penemuan jenis baru ini mengingatkan kita betapa besar potensi kenekaragaman hayati Indonesia yang belum terungkap.
"Masa depan pengungkapan keanekaragaman hayati Indonesia berkejaran dengan laju kepunahan jenis dan mungkin juga taksonom sebagai garda terdepan," ujarnya.
Lokasi penemuan berada di Selat Sunda, selatan Pulau Jawa pada kedalaman 957-1.259 meter di bawah permukaan laut.
Spesimennya dikoleksi pada kegiatan ekspedisi South Java Deep Sea Biodiversity Expedition (SJADES) yang merupakan ekspedisi LIPI bersama National University of Singapore.
Adapun koordinator penelitian ini adalah Dwi Listyo Rahayu dan Peter Ng pada tahun 2018.
Penemuan jenis baru Bathynomus raksasa ini telah dipublikasikan pada junral ZooKeys pada tanggal 8 Juli 2020.
Morfologi Bathynomus Identifikasi Bathynomus raksasa ini dilakukan dari holotype jantan berukuran 363 milimeter dan paratype betina berukuran 298 milimeter.
"Secara umum, Bathynomus raksasa paling mirip dengan bathynomus giganteus dan Bathynomus lowryi dalam rentang ukuran dan karakter di bagian ekor atau pleotelson," jelas Conni.
Ia juga menjelaskan, perbedaan dengan dua jenis tersebut terdapat pada karakter anterna, organ ujung kepala, tekstur permukaan, duri ekor dan beberapa karakter lainnya.
Untuk diketahui, ekspedisi SJADES juga memperoleh empat spesimen Bathynomus pra-dewasa dan muda dari perairan Selat Sunda dan selatan Jawa.
Conni berkata, spesimen tersebut tidak dapat kami identifikasi ke tingkat jenis, karena karakter diagnostik jenis biasanya belum berkembang pada tahap pra-dewasa atau lebih muda.
Tetapi, yang pasti spesimen ini bukan Bathynomus raksasa karena adanya perbedaan bentuk ekor, ekor samping, dan duri ekor.
• Hari Ini Sidang Vonis Penyiram Air Keras ke Novel Baswedan Digelar Virtual
• Siapa Sebenarnya Brigjen Prasetijo Utomo, Jendral Bintang Satu yang Dicopot Kapolri Idham Aziz
• Ombudsman Belum Terima Laporan Soal 64 Kepala Sekolah di Inhu Mengundurkan Diri
Bathynomus jenis baru ini memiliki keunikan tubuh yang menarik, sebagai berikut:
- Tubuh pipih dan keras Tidak memiliki karapaks atau cangkang keras yang melindungi organ dalam pada tubuh krustasea
- Matanya berukuran besar, pipih dan memiliki jarak cukup lebar di antara keduanya
- Organ di bagian kepala adalah sepasang antena panjang, sepasang antena pendek di ujung kepala, dan mulut
- Anggota tubuh yang bermodifikasi untuk alat makan di segmen bagian bawah kepala
- Bathynomus ini memiliki tujuh pasang kaki jalan dan lima pasang kaki renang
