Haru, Kisah 5 Adik Beradik Yatim di Jombang, Ibu Diisolasi karena Corona, Nyaris tak Dapat Bansos
Baru kemarin dapat (bansos), itu karena ramai di media. Kalau tidak ramai di media kemungkinan sih anak-anak kakak saya enggak dapat apa-apa
"Kakak saya janda, punya anak lima. Semuanya sekarang tanggung jawab saya karena ibunya dikarantina. Padahal hanya reaktif," ungkap Listi, Jumat (17/7/2020).
"Dulu masuk karantina karena waktu rapid test hanya reaktif. Positif atau negatif (swab), sampai sekarang kami belum tahu," lanjut Listi saat dikonfirmasi Kompas.com usai hearing di DPRD Jombang.
Sempat tak dapat bansos
Ilustrasi uangDengan uang Rp 500.000 itu, Lisa kebingungan merawat lima keponakannya.
Padahal sang kakak kini terhitung sudah satu bulan menjalani isolasi.
"Baru kemarin dapat (bansos), itu karena ramai di media. Kalau tidak ramai di media kemungkinan sih anak-anak kakak saya enggak dapat apa-apa," ungkap dia.
Bantuan yang diterimanya adalah uang tunai Rp 1 juta dan 5 kilogram beras.
Bantuan itu khusus diberikan bagi keluarga pasien Covid-19 dan merupakan program Bupati Jombang Mundjidah Wahab.
Ilustrasi karantina,Penjelasan Dinas Kesehatan
Menanggapi hal tersebut, Dinas Kesehatan Jombang mengatakan lambatnya hasil pemeriksaan swab bukan merupakan kesengajaan dinas.
"Jadi bukannya kami sengaja atau main-main. Keluhan pasien selalu kami tindak lanjuti dengan menanyakan langsung ke provinsi, tetapi seringkali jawabannya, 'tunggu dulu bu, (hasilnya) belum keluar'," kata Kepala Bidang pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Jombang, Wahyu Sri Harini.
Wahyu menjelaskan, setelah hasil pemeriksaan swab menyatakan negatif dua kali berturut-turut, pasien baru boleh dipulangkan.
Namun, berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI pada 13 Juli 2020, pasien di rumah karantina bisa melakukan isolasi mandiri setelah 14 hari.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, Subandriyah mengatakan, prosedur karantina bagi pasien corona akan disesuaikan dengan peraturan baru.
"Hari ini kami juga mengundang para pimpinan rumah sakit di Jombang untuk membicarakan pelaksanaan peratuan hasil revisi terbaru ini. Paling lambat besok peraturan revisi ini akan kita terapkan," kata Subandriyah.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Sedih 5 Anak di Jombang, Ibu Diisolasi dan Ayah Telah Meninggal, Hanya Dibekali Rp 500.000",
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/lima-anak-yatim-jombang.jpg)