Karhutla
Intensitas Hujan Tinggi di Pelalawan, BPBD Wanti-wanti Daerah Langganan Banjir
Intensitas hujan di sebagian besar wilayah Kabupaten Pelalawan cukup tinggi dua pekan terakhir.
Penulis: johanes | Editor: Ilham Yafiz
Sejauh ini pemerintah provinsi Riau sudah melakukan sejumlah upaya dalam rangka melakukan pencegahan Karhutla.
Di antaranya adalah dengan menetapan status siaga darurat Karhutla di Riau yang sudah dimulai sejak tanggal 11 Januari hingga 31 Oktober 2020.
Upaya yang dilakukan BPBD Riau bersinergi dengan stakeholder terkait dalam upaya pencegahan dan pemadaman titik api yang terdeteksi.
"Di musim kemarau tahap pertama yaitu bulan Februari dan Maret kita telah melakukan beberapa upaya pencegahan dan upaya pemadaman pihak bersama stakeholder terkait," ujarnya.
Pihaknya mengklaim, upaya pencegahan dan upaya pemadaman titik api di Riau mampu menurunkan tingkat kebakaran dibandingkan tahun lalu hingga 61 persen.
"Alhamdulillah upaya yang kita lakukan bersama menurunkan tingkat kebakaran dibandingkan tahun lalu," katanya.
Jim menjelaskan, saat ini luas kebakaran yang sudah terjadi yaitu 1378 hektar danpada bulan Juli ini terdapat 122 hotspot namun setelah dilakukan patroli dan upaya pengecekan langsung ke lokasi, ternyata hotspot ini tidak terdapat titik api.
"Pemantauan satelit ini, dia akan mendeteksi suhu panas, di mana suhu panasnya muncul di permukaan bumi, maka akan terdeteksi sebagai titik hotspot. Ini merupakan upaya-upaya deteksi dini yang dilakukan, diharapkan tentunya tidak terjadi nya kebakaran hutan dan tidak meluas," katanya.
Selain itu, upaya antisipasi Karhutla di Riau juga dilakukan dengan mensiagakan Satgas Udara dengan bantuan enam helikopter water bombing dan dua helikopter patroli.
Helikopter ini akan di operasikan apabila ditemukan titik api yang memang sulit terjangkau oleh tim darat, namun jika titik api mudah terjangkau maka akan mengutamakan pemadaman lewat tim darat.
"Helikopter akan segera diluncurkan jika lokasi kebakaran sangat jauh dari jangkauan yang terkadang lokasi titik api berada di tengah hutan," ujarnya.
Selama ini pemadaman water bombing dengan menggunakan helikopter memang sangat dibutuhkan. Terlebih untuk titik-titik yang apabila lokasi pemadaman sulit dijangkau melalui akses darat maupun akses sungai.
"Pemadaman water bombing ini sebagai upaya kita agar lebih siaga dalam penanganan kebakaran hutan," katanya.
( Tribunpekanbaru.com / Johannes Wowor Tanjung )
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/water-bombing-dilakukan-di-rimbo-panjang.jpg)