Presiden Jokowi Dinilai Salahgunakan Fasilitas Negara Untuk Bahas Pencalonan Anaknya Jadi Walikota
Presiden Jokowi dinilai sudah menyalahgunakan fasilitas negara. Ia membahas pencalonan anaknya sebagai Walikota Solo di Istana Negara
"Ini bukan kali ini saja, Presiden juga sering kali melakukan hal yang blunder, apakah engak diingatkan?
Atau Presiden tahu beliau salah, tapi tetap saja enggak mau di atur-atur," kata dia.
Hingga saat ini Presiden Jokowi belum memberikan tanggapan atas pernyataan Purnomo.
Kompas.com juga telah menghubungi pihak yang terkait Istana Kepresidenan,
namun belum ada yang bersedia memberikan komentar.
Dalam sebuah wawancara dengan BBC pada Februari silam, Jokowi pernah memberi komentar terkait pencalonan Gibran yang dianggap sebagian pihak sebagai upaya Jokowi membangun dinasti politik.
Jokowi membantah tudingan bahwa dia melakukan politik dinasti atau membangun dinasti politik.
Menurut Jokowi, dinasti politik terjadi jika dirinya secara spesifik menunjuk anggota keluarganya menduduki jabatan tertentu.
"Dinasti politik itu kalau kita menunjuk anggota keluarga kita untuk menjabat. Misalnya saya menunjuk anak saya jadi menteri," ujar Jokowi
sebagaimana dikutip dari wawancara khusus dengan BBC Indonesia, Kamis (13/2/2020).
Sementara itu, menurut dia, jika seorang keluarga atau anak, mendaftarkan diri dalam kontestasi pilkada, Jokowi menyebutkan bahwa rakyat yang menentukan.
"Kalau berpartisipasi dalam pilkada, yang menentukan rakyat, bukan Jokowi. Dia bisa menang, bisa tidak menang.
Bisa dipilih, bisa tidak dipilih, apa yang salah? Semua orang berhak untuk dipilih dan memilih di Indonesia," kata Jokowi.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/teguh-prakoso-achmad-purnomo-dan-gibran-rakabuming-raka.jpg)