Kampar
Jaringan Internet Mahal dan Tak Merata, Guru di Kampar Datang ke Rumah Siswa Mengajar Berkelompok
Kondisi jaringan internet yang tidak sepenuhnya baik di Kampar membuat pemerintah memberi kelonggaran sistem pembelajaran secara luring.
Penulis: Ikhwanul Rubby | Editor: CandraDani
TRIBUNPEKANBARU.COM, BANGKINANG - Kabupaten Kampar hingga saat ini masuk termasuk dalam zona kuning Pandemi Covid 19. Status ini mengharuskan proses pembelajaran dilakukan dengan tidak tatap muka.
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahrga Kabupaten Kampar memberikan instruksi kepada sekolah untuk menerapkan sistem pembelajaran Dalam Jaringan (Daring).
Namun demikian, kondisi jaringan internet yang tidak sepenuhnya baik di Kampar membuat pemerintah memberi kelonggaran sistem pembelajaran menggunakan sistem semi daring atau Luring.
Salah seorang masyarakat Kampar, Ijad mengaku cukup kesulitan mengikuti sistem pembelajaran Daring.
• Belajar Pakai HP Susah Paham, Guru Lakukan Home Visit, Siswa Inginnya Sekolah, Rindu Teman-teman
• Sistem Belajar dari Rumah Diperpanjang Bagi Siswa PAUD, SD, dan SMP di Kepulauan Meranti Riau
Menurutnya sistem pembelajaran Daring memakan biaya besar, karena dibutuhkan biaya paket data yang besar.
Selain itu, menurutnya jaringan internet yang tidak begitu baik membuat pembelajaran yang disampaikan melalui Video Confrence tidak efektif.
Ia berharap ada solusi terhadap permasalahan tersebut.
Menanggapi keluhan para orang tua siswa seperti hal tersebut, SD Negeri 07 Sipungguk Kecamatan Salo memutuskan menerapkan sistem pembelajaran Luring.
Sistem ini dijalankan dengan para guru berkunjung kerumah salah seorang siswa.
• Demi Belajar Online, Jailani Terpaksa Kuras Tabungan Beli Handphone Bekas untuk Anaknya
• Akhirnya, Dimas Siswa SMP yang Viral karena Belajar ke Sekolah Sendiri, Kini Dapat Bantuan Ponsel
Kepala Sekolah SD N 07 Sipungguk, H Sulaiman mengaku sistem tersebut diterapkan karena menanggapi keluhan para orang tua murid.
"Banyak orang tua murid kesulitan dalam menyediakan perangkat untuk pembelajaran dalam Jaringan," ungkapnya.
Alasan ini yang mendorong sistem pembelajaran Luring diterapkan.
Ia menjelaskan dalam penerapan sistem Luring ini sekolah menurunkan guru secara bergantian ke rumah siswa untuk memberi tugas dan mengajar.
"Hanya beberapa rumah siswa saja didatangi dan siswa lain diinstruksikan datang ke rumah. Namun demikian menghindari adanya berkumpul, pembelajaran dilakukan per sesi dimana tiap sesi di ikuti 5 siswa," katanya.
• Anak Belajar Daring, Orangtua Ikut Pusing, HP Tak Punya Harus Pinjam, Pulsa Internet Pakai Ngutang
• PILIHAN Paket Internet IndiHome Untuk Belajar dari Rumah: Mulai Rp 169 Ribu Sebulan
Ia menuturkan dengan cara tersebut sejauh ini pembelajaran cukup efektif dengan materi benar-benar dipahami dan tersampaikan dengan baik.
H Sulaiman berharap pandemi segera berakhir agar para siswa bisa belajar selayaknya.(Tribunpekanbaru.com/Ikhwanul Ruby)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/belajar-luring-di-kampar.jpg)