Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Riau

Masuk Peringkat Lima Besar Nasional, Pandemi Covid-19 Tak Pengaruhi Investasi di Riau

Periode Januari hingga Juni atau semester I tahun 2020, yang masuk di Provinsi Riau mencapai Rp22,75 triliun

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Nurul Qomariah
Grafis Tribun/Didik Ahmadi
Ilustrasi 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pandemi Covid-19 ternyata begitu berdampak terhadap investasi di Riau. Terbukti, realisasi investasi di Provinsi Riau.

Sepanjang Januari hingga Juni 2020, Provinsi Riau masuk dalam lima besar nasional.

Bahkan di luar Pulau Jawa, Riau menempati posisi tertinggi, di mana capaian investasi di Bumi Lancang Kuning menembus angka Rp 22,75 triliun.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Provinsi Riau, Helmi D, Selasa (28/7/2020) mengatakan, investasi yang masuk ke Riau, terdiri dari realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

Pulang Pulang Berbadan Dua, Ibu Muda di Tulang Bawang ini pun Harus Mendekam 20 Tahun di Penjara

Wanita 35 Tahun Kedapatan Main Judi Meja Ikan, Polisi Ringkus Sepasang Pemain, Pemilik Masih Diburu

Bagi Antrean di 3 Akses Pintu Masuk,Layanan Disdukcapil Kota Pekanbaru Normal Saat Kebijakan WFH

Periode Januari hingga Juni atau semester I tahun 2020, yang masuk di Provinsi Riau mencapai Rp22,75 triliun atau 55,75 persen dari target investasi tahun 2020 sebesar Rp40,8 triliun.

“Ada lima negara asal PMA yang berkontribusi dalam investasi di Riau," kata Hemi D.

Lima negara penyumbang investasi terbesar di Provinsi Riau diantaranya adalah Malaysia US$ 438,81 juta atau 80,47 persen.

Singapura US$ 141,29 juta atau 25,91 persen.

Bermuda US$ 44,55 juta atau 8,17 persen.

Mauritius US$ 3,27 juta atau 0,60 persen, dan British Virgin Island US$ 2,94 juta atau 0,54 persen.

Sedangkan untuk lima sektor usaha dengan nilai realisasi terbesar untuk periode Januari-Juni 2020.

ang menjadi primadona adalah industri kimia dan farmasi dengan total investasi Rp6,22 triliun atau 27,36 persen.

"Termasuk industri makanan mencapai Rp4,56 triliun atau 20,06 persen.

Selanjutnya tnaman pangan, perkebunan dan perternakan Rp4,24 triliun atau 18,66 persen.

Konstruksi Rp2,25 triliun atau 9,89 persen, serta listrik, gas dan air Rp1,72 triliun atau 7,56 persen," katanya.

( Tribunpekanbaru.com / Syaiful Misgiono )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved