Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Vaksin Virus Corona, Covid-19 akan Dijual Dengan Harga Tertinggi US$ 40 per Dosis

Diperkirakan vaksin Virus Corona ( Covid-19 ) nantinya akan dijual ke publik dengan besaran harga US$ 40 per dosis.

Editor: Ilham Yafiz
MLADEN ANTONOV / AFP
Petugas laboratorium memegang dosis kandidat vaksin coronavirus novel COVID-19. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Diperkirakan vaksin Virus Corona ( Covid-19 ) nantinya akan dijual ke publik dengan besaran harga  US$ 40 per dosis.

Kisaran harga ini merupakan batas atas harga jual Vaksin Covid-19.

Koordinator skema pendanaan vaksin virus corona global tengah mencari berbagai potensi harga untuk vaksin Covid-19, dengan harga US$ 40 per dosis sebagai angka tertinggi dalam kisaran itu, menurut salah satu wakil pemimpin proyek pada Senin (27/7).

Mengutip Reuters, Selasa (28/7/2020), Seth Berkley, kepala eksekutif vaksin GAVI yang memimpin fasilitas COVAX mengatakan fasilitas itu tidak memiliki target harga spesifik untuk vaksin Covid-19.

Pihaknya juga akan berusaha untuk menegosiasikan penetapan harga berjenjang untuk negara yang lebih kaya dan negara-negara miskin.

Asal tahu saja, fasilitas COVAX dirancang untuk memastikan akses global yang adil untuk vaksin Covid-19

Berkley menolak komentar dari sumber-sumber Uni Eropa pekan lalu yang mengatakan fasilitas COVAX menargetkan harga US$ 40 untuk vaksin Covid-19 bagi negara-negara kaya.

Sumber-sumber Uni Eropa mengatakan bahwa Uni Erop akan berusaha untuk mengamankan kesepakatan yang lebih murah di luar skema COVAX.

"Ada sejumlah besar angka, dan mereka (sumber Uni Eropa) mengeluarkan angka tertinggi," kata Berkley dalam sebuah wawancara.

Dalam presentasi kepada para pejabat Uni Eropa, dia mengatakan bahwa para pejabat COVAX telah memberikan "berbagai harga yang berbeda".

"Dan itu (US$ 40) adalah harga maksimum dalam kisaran untuk negara-negara berpenghasilan tinggi, daripada harga yang ditentukan," katanya kepada Reuters.

Seorang sukarelawan di Brasil menerima vaksin COVID-19 selama tahap uji coba vaksin yang diproduksi oleh perusahaan China, Sinovac Biotech di Rumah Sakit das Clinicas (HC) di negara bagian Sao Paulo, Brasil, pada 21 Juli 2020.
Seorang sukarelawan di Brasil menerima vaksin COVID-19 selama tahap uji coba vaksin yang diproduksi oleh perusahaan China, Sinovac Biotech di Rumah Sakit das Clinicas (HC) di negara bagian Sao Paulo, Brasil, pada 21 Juli 2020. (HANDOUT / SAO PAULO STATE GOVERNMENT / AFP)

Tak Mau Pakai Masker, Seorang Wanita Dipaksa Turun dari Pesawat, Penumpang Lain Malah Tepuk Tangan

Bareskrim Lacak Aliran Dana Pelarian Djoko Tjandra usai Penetapan Tersangka Brigjen Prasetijo Utomo

Daftar 53 Kabupaten/Kota di Indonesia Berstatus Zona Merah Covid-19

COVAX dipimpin bersama oleh GAVI, WHO dan Koalisi CEPI untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi dan dirancang untuk menjamin akses yang cepat dan merata secara global terhadap vaksin Covid-19 begitu dikembangkan.

Tujuannya adalah untuk mengamankan pasokan dan memberikan 2 miliar dosis di seluruh negara yang mendaftar pada akhir 2021.

GAVI mengatakan, awal bulan ini bahwa lebih dari 75 negara telah menyatakan minatnya untuk bergabung dengan COVAX.

Berkley mengatakan sebagian besar vaksin sangat awal dalam proses pengujian sehingga terlalu dini untuk mengetahui berapa harga akhirnya.

Sumber: Kontan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved