Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Sukses Kabur, Pembelot Korut Balik Lagi Gara-gara Terjerat Kasus Pelecehan, Eh Malah Kena Corona

Pekan lalu, Korea Utara dikejutkan dengan tertangkapnya seorang pembelot yang kembali ke negara komunis itu, yang terinfeksi Covid-19

Editor: Nurul Qomariah
Mirror
Speaker raksasa Korea Utara yang dipasang di sebuah bukit yang ada di perbatasan Korea Utara dan Korea Selatan pada akhir pekan lalu. Perbatasan dua negara sering dilewati pembelot dari negara komunis itu 

TRIBUNPEKANBARU.COM, SEOUL - Sudah dua tahun sukses kabur dari Korea Utara (Korut) ke Korea Selatan (Korsel), seorang pembelot balik lagi.

Kembalinya pembelot itu ke negara asalnya gara-gara terjerat kasus pelecehan seksual terhadap sesama pembelot.

Setelah kembali ke Korea Utara, pria muda itu dicurigai membawa Covid-19 dari Korea Selatan.

Pekan lalu, Korea Utara dikejutkan dengan tertangkapnya seorang pembelot yang kembali ke negara komunis itu.

Amerika Meradang, Meriam dan Rudal Ditembakkan Iran ke Replika Kapal Induk AS Saat Latihan Perang

Hati-Hati, Begini Modus Penipu di BukaLapak: Tessa Kaunang Tertipu Beli Sepeda Brompton Rp 23 Juta

Purnomo Dirayu PKS Lawan Anak Jokowi Usai Tolak Permintaan PDIP Dukung Gibran di Pilkada Solo

Pria berusia 24 tahun yang telah melarikan diri dari Korea Utara dari 2017.

Korea Selatan telah mengidentifikasi pria itu dengan nama samarannya, Kim, dan mengatakan dia adalah "pelarian" dari Korea Utara yang melintasi perbatasan secara ilegal dengan gejala Covid-19.

Melansir Reuters pada Selasa (28/7/2020), Kim kembali ke Korea Utara dengan tuduhan telah melakukan pelecehan terhadap pembelot wanita di Korea Selatan.

Menurut kepolisian Korea Selatan, ada laporan dari seorang pembelot wanita berusia 20-an yang mengajukan keluhan pada 12 Juni.

Ia menuduh Kim melakukan pelecehan seksual di rumahnya.

Pihak berwenang sempat mewawancarainya sekali pada 21 Juni, dan Kim membantah tuduhan itu.

Penyelidikan kemudian membuahkan hasil ketika salah satu kenalan Kim melaporkan ke polisi pada 19 Juli bahwa ia mengancam korbannya dan berencana melarikan diri ke Korea Utara, kata seorang pejabat polisi setempat.

Surat perintah penangkapan Kim dikeluarkan dua hari kemudian, tetapi menurut media pemerintah Korea Utara, Kim sudah tiba di sana.

Terancam penyelidikan penyerangan seksual, Kim menerobos sistem kontrol perbatasan Korea Selatan berteknologi tinggi dengan merangkak melalui pipa pembuangan dan berenang melintasi Sungai Han ke Utara pada 19 Juli, kata pihak militer Korea Selatan.

Pihak militer Korea Selatan memperkirakan Kim telah menghabiskan beberapa hari di sana sebelum ditangkap.

Kepala militer Korea Selatan, Park Han-ki mengatakan kepada parlemen pada hari Selasa bahwa pembelot Kim, memiliki ciri-ciri tinggi 163 sentimeter dan berat 54 kilogram.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved