Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Virus Corona di Riau Melonjak

Sedihnya, Ada 78 Nakes di Riau Terkonfirmasi Positif Covid-19, Mulai dari Dokter hingga Bidan

Mimi merincikan, 78 Nakes yang positif Covid-19 tersebut tersebar di 10 kabupaten dan kota di Riau. Mereka bekerja di 24 sarana pelayanan kesehatan

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Nurul Qomariah
Capture Youtube
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kabar yang menyedihkan datang dari Provinsi Riau.

Ada 78 Tenaga Kesehatan (Nakes) di Provinsi Riau yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Dari 78 Nakes tersebut diantaranya adalah pasien penambahan, Selasa (4/8/2020).

Demikian diumumkan Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir, Selasa (4/8/2020).

"Dari 71 penambahan kasus positif Covid-19 yang kita umumkan hari ini adalah tenaga kesehatan, yang paling banyak itu dari Kampar. Tapi saya belum hitung berapa jumlahnya, secara pasti, nanti kita hitung lagi dengan teliti supaya tidak salah," kata Mimi.

Meledak, Siak Pecah Rekor, 12 Orang Lagi Terkonfirmasi Positif Covid-19, Ada 249 Sampel Uji Swab

Waduh, 6 Dari 11 Pasien Positif Covid-19 di Pekanbaru Riau adalah Tenaga Kesehatan

Kapolri Beri Pin Emas untuk Bhabinkamtibas Pendiri Pondok Belajar di Tepi Sungai Indragiri

Mimi merincikan, 78 Nakes yang positif Covid-19 tersebut tersebar di 10 kabupaten dan kota di Riau. Mereka bekerja di 24 sarana pelayanan kesehatan.

"Mereka ini ada yang dokter, perawat, bidan, analis, rekam medis dan ada beberapa yang bekerja di bagian manajemen, administrasi dan petugas dari dinas kesehatan," ujarnya.

Tidak hanya itu, sejumlah petugas yang bekerja di pusat pelayanan kesehatan merupakan petugas survailans rehabilitasi medik dan pekarya.

"Prakarya itu petugas yang menolong mengantarkan rekam medik, dan menolong di ruang rawat inap dan yang bekerja di Diklat, dan ada juga petugas yang melakukan pekerjaan maintenance di rumah sakit serta petugas promosi kesehatan rumah sakit," katanya.

Dari 78 Nakes yang dinyata positif Covid-19 di Provinsi Riau sebagian besar sudah dinyatakan sembuh dan sudah dipulangkan.

Hingga saat ini masih ada sekitar 15 Nakes lagi yang masih dirawat.

"20,8 persen dari 78 masih dirawat, sekitar 15 Nakes lah yang saat ini masih dirawat," ujarnya.

Banyaknya Nakes yang positif Covid-19 ini menjadi perhatian serius dari Pemprov Riau.

Pihaknya berharap kedepan bisa dilakukan upaya pencegahan untuk memimalisir penyebaran Covid-19 di lingkungan Nakes.

Pihaknya mengingatkan tenaga kesehatan baik yang langsung memberikan pelayanan kepada pasien Covid-19 maupun tidak, untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

"Kalau yang menangani pasien Covid-19 protapnya jelas harus menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dan kami tak bosan-bosannya mengingatkan pentingnya menerakan protokol kesehatan Covid-19," katanya.

Selain itu, kata Mimi, yang tidak kalah pentingnya, masyarakat yang ingin berobat ke fasilitas pelayanan dapat memberikan informasi yang sebenar-benarnya kepada petugas kesehatan.

Sehingga dengan informasi yang benar, petugas kesehatan dapat melakukan langkah-langkah penanganan yang sesuai dengan standar penanganan pasien Covid-19

"Masyarakat atau pasien tentu diharapkan untuk jujur menceritakan riwayat perjalanan dan kondisi kesehatanya," ujarnya.

Meski ada banyak Nakes yang terkonfimasi positif Covid-19, Mimi mengimbau kepada masyarakat, khususnya bagi yang memiliki masalah kesehatan agar tidak takut datang memeriksakan dirinya ke rumah sakit.

Imbauan ini disampaikan Mimi menyusul adanya ketakutan yang terjadi ditengah masyarakat yang khawatir tertular Virus Corona.

Karena adanya sejumlah tenaga kesehatan di rumah sakit yang terinfeksi Covid-19.

Mimi mengungkapkan, disetiap rumah sakit sudah ada tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI).

Tim inilah yang bertugas melakukan upaya pencegahan agar virus yang bisa menular ke orang lain.

Fungsi tim PPI ini di rumah sakit dan di fasilitas pelayanan kesehatan, sebut Kadiskes merupakan suatu upaya kegiatan untuk meminimalkan atau mencegah terjadinya infeksi pada pasien, petugas, pengunjung dan masyarakat sekitar rumah sakit.

''Jadi kalau ditemukan virus di rumah sakit, tim PPI akan melakukan pencegahan dan pengendalian,'' kata Mimi.

Selain itu, peran dari tim PPI, juga berperan melakukan audit. Diantaranya melacak sumber virus dari mana, apakah dari dalam atau dari luar rumah sakit.

Mimi berharap masyarakat, terkhusus bagi pasien rawat jalan, agar tidak takut mendatangi rumah sakit.

Setiap rumah sakit di masa sekarang ini, diharuskan menyediakan handsanitizer dan menerapkan protokol kesehatan dalam menangani pasien.

''Masyarakat tak perlu takut datang kerumah sakit, karena setiap pengelola rumah sakit harus memiliki PPI. Maka, dengan adanya beberapa nakes terjangkit, tim itu sudah bekerja,'' kata Mimi.

Di luar terjangkitnya beberapa nakes ini. Setiap rumah sakit, juga selalu melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi.

''Tim PPI juga bekerja bahkan jika tidak ada kasus nakes terjangkit Covid-19,'' ujarnya.

( Tribunpekanbaru.com / Syaiful Misgiono )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved