Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

WHO Mendadak Umumkan Mungkin Tak Akan Ada Obat untuk Covid-19, Ada Apa?

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengumumkan kemungkinan tak akan pernah ada obat ampuh mengatasi virus asal Wuhan,

Editor: Muhammad Ridho
AFP/Fabrice COFFRINI
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menghadiri konferensi pers tentang COVID-19 di kantor pusat WHO di Jenewa, Rabu (11/3/2020). Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengumumkan, wabah virus corona dikategorikan sebagai pandemi. 

Penyebaran Virus Corona atau covid-19 di dunia kian tak terkendali.

Tiba-tiba, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengumumkan kemungkinan tak akan pernah ada obat ampuh mengatasi virus asal Wuhan, China, ini.

WHO juga menjelaskan vaksin menjadi harapan terakhir mengakhiri pandemi Virus Corona.

Sementara jumlah penularan Virus Corona di seluruh dunia melampaui 18 juta, WHO pada Senin (3/8/2020) memperingatkan mungkin tidak akan pernah ada "obat manjur" untuk covid-19, penyakit yang ditimbulkan virus tersebut.

Sementara itu, kota kedua terbesar Australia mulai menerapkan jam malam.

Harapan dunia untuk memutus siklus penularan dan penutupan wilayah kini bertumpu pada vaksin.

Tetapi dalam konferensi pers secara virtual hari Selasa, Dirjen Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus di Jenewa mengatakan pemerintah dan warga seharusnya berfokus pada apa yang diketahui ampuh yaitu testing, pelacakan kontak, jaga jarak fisik dan pemakaian masker.

"Kita semua berharap memiliki sejumlah vaksin ampuh yang bisa membantu mencegah orang tertular.

Namun, tidak ada obat yang manjur saat ini dan mungkin tidak akan pernah ada.

Jadi, yang bisa dilakukan saat ini untuk menghentikan wabah adalah menerapkan dasar-dasar kesehatan masyarakat dan pengendalian penyakit," ujar Tedros.

Meskipun sudah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB) selama berbulan-bulan sehingga melumpuhkan ekonomi, pandemi Virus Corona terus meluas.

Kini tercatat hampir 700.000 kematian di seluruh dunia.

Di Amerika, penasihat Gedung Putih memperingatkan, virus itu "menyebar sangat luas."

Di negara-negara yang sebelumnya berhasil mengendalikan, wabah kembali merebak, misalnya Australia.

Hari Senin, PSBB baru kembali diterapkan di negara bagian Victoria yang terimbas keras.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved