2 Anak Jadi Yatim Piatu, Ayah Ibu dan Balita Tewas di Perlintasan Kereta Api dalam Kecelakaan Maut
Korban adalah sekeluarga yang menumpang mobil Toyota Kijang LGX L1197 KA. Tiga korban tewas adalah ayah, ibu, dan anaknya yang berusia empat tahun.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Kecelakaan maut terjadi di perlintasan kereta api (KA) Gilang di Taman, Sidoarjo, Senin (17/8/2020) siang. Tiga orang tewas dan dua orang luka akibat peristiwa itu.
Korban adalah sekeluarga yang menumpang mobil Toyota Kijang LGX L1197 KA. Tiga korban tewas adalah ayah, ibu, dan anaknya yang berusia empat tahun. Sedangkan dua korban luka anak usia 8 tahun dan 3 tahun.
Tiga korban tewas itu diketahui bernama Mahendra Wicaksono (39), istrinya Nina Pramudianasari (38), dan anaknya bernama Azam yang berusia 4 tahun. Sementara dua korban luka, Abizal (3) dan Ardian (8).
"Korban langsung dievakuasi menuju rumah sakit Siti Khotihah," kata Kapolsek Taman Kompol Hery Setyo.
• Jaksa yang Tuntut Ringan Penyiram Air Keras ke Wajah Novel Baswedan Meninggal Karena Covid-19
Kecelakaan itu terjadi sekira pukul 13.05 WIB. Kendaraan Kijang LGX melaju dari selatan dan saat melintas di perlintasan itu, tertabrak KA Sritanjung yang melaju dari barat.
Mobil kijang sampai terpental beberapa meter setelah dihantam kereta bernomor KA 302 jurusan Surabaya - Yogyakarta tersebut.
Diduga, kecelakaan terjadi akibat pengemudi mobil tidak memperhatikan atau tidak melihat adanya kereta yang hendak melintas ketika mobil akan melewati perlintasan.
"Petugas masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab kecelakaan tersebut," lanjut kapolsek.
• Ini Keterangan Pihak Keluarga di Aceh Saat Mengetahui Dua Kerabat Mereka Meninggal di Kapal China
Mobil Isuzu Panther juga Tertabrak KA
Sebuah mobil Isuzu Panther bernomor polisi AG 1389 GN tertabrak kereta api Rapih Dhoho jurusan Surabaya-Blitar di perlintasan tanpa palang di Desa Baye, Kecamatan Kayen Kdiul, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Senin (17/8/2020).
Akibatnya, tiga orang yang ada di dalam mobil tersebut tewas di lokasi kejadian. Ketiga korban itu terdiri dari dua orang penumpang beserta sopirnya.
Bahkan, mobil sempat terseret hingga 300 meter.
• Tangis Orangtuanya Pecah, Inilah Detik-detik Pelajar SMP Tewas, Dipukul Temannya Saat di Mushola
Masing-masing korban adalah Suwito (65) dan Nurkotim (55), keduanya warga Desa Ngebrak, Kecamatan Gampengrejo Kabupaten Kediri serta Etik (50) warga Kelurahan Ngampel, Kota Kediri.
Kepala Seksi Humas Polsek Pagu Bripka Erwan Subagyo mengatakan, peristiwa itu bermula saat berpenumpang dua orang yang dikendarai Suwito hendak pergi ke Pare untuk keperluan pengobatan.
Saat di lokasi kejadian, Suwito diduga kurang berhati-hati. Pasalnya, saat melintas, secara bersamaan datang KA Rapih Dhoho dari arah Surabaya.
Karena jarak yang cukup dekat sehingga kecelakaan pun tidak dapat terhindarkan.
• Tiga Oknum Jaksa Tersangka Kasus Dugaan Pemerasan 63 Kepala SMP di Inhu Ditahan di Rutan Salemba
Akibat benturan yang keras menyebabkan mobil mengalami kerusakan yang cukup parah bahkan sempat terseret hingga 300 meter.
"Ketiga korban meninggal dunia di lokasi kejadian," katanya dalam keterangan tertulis, Senin.
"Para korban dibawa ke RS Bhayangkara," sambungnya.
Sementara itu, Kepala Humas Daop 7 Madiun Ixfan Hendriwintoko mengatakan, di lokasi kecelakaan itu memang tidak ada palang pintu.
Namun, sambungnya, sudah dilengkapi dengan rambu-rambu.
• Jaksa Fedrik Adhar Meninggal Dunia, JPU Dalam Sidang Penyiraman Air Keras Terhadap Novel Baswedan
"Juga ada early warning system tanda kereta mau lewat," kata Ixfan saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Ia pun mengimbau masyarakat untuk mematuhi peraturan lalu lintas sebagaimana diatur melalui perundangan yang ada, demi keselamatan bersama.(*)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Sekeluarga Ditabrak Kereta di Sidoarjo: Ayah Ibu dan Balita Tewas, Dua Anak Jadi Yatim Piatu, dan Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kronologi Panther Tertabrak KA Dhoho di Kediri yang Mengakibatkan 3 Orang Tewas, Mobil Terseret 300 Meter"