Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Riau

Semai Garam di Langit Pelalawan Riau, Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan di Musim Kemarau

TMC dilakukan lantaran musim kemarau kering yang terjadi dua hari terakhir di Pelalawan, Siak, dan Bengkalis

Penulis: johanes | Editor: Nurul Qomariah
Tribun Pekanbaru/Doddy Vladimir
Petugas sedang memasukkan garam ke dalam konsul garam untuk melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PANGKALAN KERINCI - Tim Satgas Karhurla Provinsi Riau melakukan Teknik Modifikasi Cuaca (TMC) di atas langit Kabupaten Pelalawan dua kabupaten lainnya di Riau pada Jumat (21/8/2020).

TMC dilakukan lantaran musim kemarau kering yang terjadi dua hari terakhir di Pelalawan, Siak, dan Bengkalis.

Dengan harapan awan terbentuk dan menghasilkan hujan yang bisa mengurangi efek panas akibat cuaca kemarau.

"Hari ini provinsi gelar TMC untuk tiga wilayah, termasuk Pelalawan. Mengingat cuaca kemarau kering saat ini," ungkap Pelaksanaan Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Abu Bakar FE, kepada Tribunpekanbaru.com , Jumat (21/8/2020).

Gigit Jari Deh, Tak Terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan, Pekerja Bengkalis Gagal Dapat Bantuan

Jadwal Penyaluran Bansos untuk Kecamatan Pangean dan Logas Tanah Darat di Kuansing Riau Diundur

Realisasi Pemulihan Lahan Rp 15 M Dieksekusi dari PT Adei, Kejari Pelalawan Koordinasi dengan KLHK

Abu Bakar menjelaskan, TMC dengan pola menyemai NaCL atau sejenis garam ke langit menggunakan pesawat Cassa yang terbang dari Lanud Kota Pekanbaru.

Sebanyak 800 Kilogram NaCL yang disemai di tiga kabupaten untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang mulai muncul di beberapa wilayah.

BPBD berharap NaCL yang ditabur berhasil mendatangkan hujan agar titik panas ataupun hotspot maupun firspot atau titik api tidak muncul.

Bahkan pada lokasi Karhutla yang dalam proses pemadaman dapat membantu menghilangkan api maupun asap.

"Di Pelalawan semua titik api sudah padam dan pendinginan tuntas. Hari ini nihil Karhurla," tambah Abu Bakar.

Hari ini terpantau satu hotspot yang terletak di Kecamatan Pangkalan Kerinci.

Namun hanya titik panas saja dan tidak mengarah ke titik api.

BPBD mengimbau masyarakat untuk patuh terhadap larangan membakar lahan untuk membuka lahan.

Pasalnya, risikonya sangat tinggi seperti mengakibatkan kebakaran hingga terjerat hukum oleh kepolisian.

( Tribunpekanbaru.com / Johannes Wowor Tanjung )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved