Solar Langka, Antrean Kendaraan di SPBU Pelalawan Mengular Hingga Ganggu Lalu Lintas
Antrean panjang kendaraan terjadi di hampir semua SPBU di sepanjang Jalintim, Pelalawan, bahkan mengganggu arus lalu lintas.
Penulis: johanes | Editor: FebriHendra
TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN – Ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar subsidi kembali menjadi masalah serius di Kabupaten Pelalawan.
Sejak lebih dari sepekan terakhir, masyarakat kesulitan mendapatkan solar hingga Selasa (18/11/2025).
Fenomena kelangkaan ini terlihat jelas dari antrean panjang kendaraan di berbagai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Truk, bus, hingga kendaraan kecil berjejer sejak pagi hingga malam hari demi mendapatkan solar subsidi atau biosolar.
Baca juga: Korban Oknum Guru Madrasah Cabul di Langgam Pelalawan Jadi 4 Orang
Baca juga: Belum Dibahas, Disnaker Pelalawan Tunggu Peraturan Pemerintah Terkait UMK 2026
Pantauan di SPBU Jalan Lintas Timur (Jalintim) Pangkalan Kerinci menunjukkan antrean kendaraan memanjang hingga menutup badan jalan.
Bus karyawan perusahaan, truk pengangkut barang, hingga colt diesel pengangkut tanah timbun tampak menunggu giliran.
“Jadwal masuk solar tidak menentu. Begitu datang dari Pertamina langsung dibongkar, antrean sudah panjang,” ujar seorang petugas SPBU.
Situasi serupa terjadi di SPBU Koridor PT RAPP Kilometer 5. Kendaraan besar memenuhi jalur masuk, membuat pengendara yang ingin mengisi pertalite atau Pertamax terjebak macet.
“Ada pengurangan dari kemarin, padahal mobil yang ngisi banyak. Kami repot mengatur antrean,” ungkap pekerja SPBU lainnya.
Ganggu Arus Lalu Lintas
Antrean panjang solar tidak hanya mengganggu kenyamanan pengendara, tetapi juga memicu kemacetan di sejumlah titik Jalintim.
Seorang warga Sorek, Fanni, menuturkan, “Kemarin sampai macet panjang di SPBU Lubuk Terap dekat Sorek. Jalintim jadi tersendat karena antrean solar.”
Kondisi ini juga terjadi di SPBU Jalintim Pangkalan Kerinci dekat RS Efarina dan SPBU KSO dekat Jalan Lingkar.
Warga berharap pihak SPBU menambah pengawasan agar kemacetan tidak berlarut.
Kuota Solar Dikurangi
Kepala Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan UMKM Pelalawan, Hanafie S.Sos, membenarkan adanya pengurangan kuota biosolar dari Pertamina.
“Kita sudah cek ke SPBU, memang ada pengurangan kuota. Padahal kami sudah menyurati BP Migas agar pasokan tidak dikurangi sampai akhir tahun,” jelasnya.
Diskoperindag menilai kebutuhan BBM akan meningkat menjelang libur Natal dan Tahun Baru, mengingat Jalintim merupakan jalur nasional yang dilalui kendaraan dari berbagai daerah.
“Jika kuota terbatas, arus kendaraan pasti terganggu,” tegas Hanafie. (tribunpekanbaru.com/Johanes Tanjung)
| Belum Dibahas, Disnaker Pelalawan Tunggu Peraturan Pemerintah Terkait UMK 2026 |
|
|---|
| Korban Oknum Guru Madrasah Cabul di Langgam Pelalawan Jadi 4 Orang |
|
|---|
| RAPP Pastikan Praktik Ketenagakerjaan Sesuai Regulasi dan Ketentuan yang Berlaku |
|
|---|
| Kocok Ulang Struktur APBD 2026, Pemkab Pelalawan Segera Serahkan KUA-PPAS ke DPRD |
|
|---|
| Belum Dilantik Akibat Defisit APBD, Pemkab Pelalawan Sodorkan Syarat Ini ke PPPK Rekrutmen 2024 |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/solar-subsidi-kembali-langka-di-pelalawan.jpg)