Manuver Politik China, Kumpulkan 10 Diplomat ASEAN, Bicarakan Kawasan Laut China Selatan
China bergerak cepat dengan mengumpulkan 10 orang Diplomat ASEAN membicarakan kawasan Laut China Selatan.
Mereka memulai negosiasi untuk kode etik yang seharusnya mengikat pada tahun 2013, dan pada tahun 2018 mencapai kesepakatan tentang "Teks Negosiasi Draf Tunggal" yang akan digunakan sebagai dasar untuk negosiasi jika terjadi sengketa.
Selama KTT ASEAN-China pada November 2019, Perdana Menteri China Li Keqiang mengumumkan bahwa pembacaan pertama telah selesai dan Beijing mengusulkan batas waktu tiga tahun untuk menyelesaikan kode tersebut pada tahun 2021.
Tetapi tidak banyak kemajuan yang dicapai sejak itu, dan negosiasi semakin berlarut-larut karena pandemi virus corona.
Sebelum wabah, ASEAN dan China telah menjadwalkan serangkaian pertemuan untuk negosiasi, pertama di Brunei pada bulan Februari, diikuti oleh negara lain di Filipina pada Mei, Indonesia pada Agustus, dan China pada Oktober.
Dalam pertemuan pada hari Kamis dengan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi di Hainan, Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan bahwa China siap untuk bekerja dengan negara-negara Asean untuk memastikan kesimpulan awal dari kode etik.
( Tribunpekanbaru.com )
Artikel ini sebelumnya tayang di Kontan
