Didemo Ribuan Orang Hingga Tiga Minggu, PM Israel Benjamin Netanyahu Masih Ngeyel Ingin Berkuasa
Mereka mengibarkan bendera Israel dan bendera warna hitam, sebagai lambang protes. Sejumlah pengunjuk rasa nampak diseret oleh polisi
Sosok saingan dan mitra koalisi utama Netanyahu, agar mau menunda pemungutan suara anggaran hingga Desember.
Jika kedua mitra koalisi gagal menyetujui penundaan persetujuan anggaran, pemerintahan akan runtuh.
Selain itu Israel akan maju ke pemilihan umum keempatnya dalam waktu kurang dari dua tahun.
Tanggapan PM Netanyahu atas krisis Covid-19 mendorong gerakan protes.
Meski sempat dinilai berhasil mengendalikan wabah, pemerintahannya cepat membuka kembali negara.

Akibatnya terjadi lonjakan kasus infeksi dan kematian di negara ini.
Masyarakat menilai pemerintah terlalu cepat membuka negara dan ekonomi.
Para pebisnis, pekerja harian, dan pengusaha kecil yang amat terdampak pandemi ikut turun ke jalan mengiginkan Netanyahu diganti.
Keruhnya kondisi Israel diperparah dengan tingkat pengangguran yang naik di atas 20 persen.
Tiga kasus korupsi Perdana Menteri Israel ini turut memperpanas kondisi politik.
Tahun lalu, dia didakwa atas penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Demo Tuntut PM Israel Benjamin Netanyahu Mundur Memasuki Minggu ke-11, Ribuan Orang Padati Rumahnya.