Ulah Pemuda Iseng, Damkar dan Polisi sampai Tertipu, Esoknya Ditangkap, Begini Pengakuannya
Ulah konyol pemuda iseng. Petugas Damkar dan polisi menjadi korban. Ia kemudian dicokok polisi setelah melakukan hal ini
TRIBUNPEKANBARU.COM- Iseng dan ingin membuat gaduh, pemuda ingin snegaja menelpon call center 112 yang terhubung ke perugas pemadam kebakaran.
Reaksi cepat ditunjukkan petugas damkar yang langsung mendatangi lokasi seperti yang dikabari oleh pemuda yang berinisial AY tersebut.
Namun, alamat kebakaran di Jalan Jetis justru tidak memperlihatkan adanya tanda-tanda peristiwa tersebut.
• Jangan Sampai Jadi Masalah di Belakangan Hari, Begini Mengetahui Ciri Keperawanan
• Wajar Warga jadi Heboh, Beredar Foto Pamong Desa Tidur di Kamar, Tapi bukan dengan Istrinya
• Misteri Tewasnya Nur Najmi, Hilang Sehari, Jasadnya Ditemukan di Pinggir Sungai
Damkar yang tiba dengan polisi kemudian balik kanan setelah menyadari jika laporan tersebut adalah laporan palsu atau hoaks.
Ditangkap Polisi
Kejadian itu bermula saat pemuda asal Jalan Bluru Permai V-18, Sidoarjo, menghubungi call centre 112 dan mengabarkan adanya kebakaran di jalan Jetis pada Kamis (27/8/2020) siang.
Seketika itu, laporan tersangka direspon petugas dan menerjunkan beberapa unit mobil pemadam kebakaran berikut polsek setempat.
"Setelah direspon, petugas pemadam kebakaran dan petugas polsek merapat ke lokasi dikabarkannya kebakaran tersebut. Namun saat tiba di lokasi, tidak ada kebakaran yang dilaporkan oleh tersangka," kata Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Wahyudin Latief, Senin (31/8/2020).
Akibatnya, warga Jetis sempat dibuat gaduh dan petugas pemadam kebakaran sempat dibuat bingung oleh tersangka.
"Karena tidak ada kebakaran, petugas PMK maupun polsek meninggalkan lokasi dilaporkannya kejadian kebakaran itu," tambahnya.
Meouhat insiden "alamat palsu" itu viral, polisi kemudian bergerak cepat memburu pelaku yang membuat berita bohong tersebut.
"Setelah kami identifikasi, ternyata benar kami menemukan nama tersangka dan langsung kami lakukan penangkapan di tempat nongkrongnya di Surabaya keesokan harinya," tambah Latief.
Dari pengakuannya, AY hanya ingin membuat gaduh suasana kota Surabaya.
Ia berdalih iseng melakukannya.
"Saya hanya iseng saja. Coba-coba telepon. Biar gaduh saja di Jetis, Surabaya," aku tersangka.
Meski begitu tersangka mengaku menyesal dan meminta maaf kepada warga Surabaya khususnya warga Jetis dan petugas PMK Kota Surabaya serta polisi.