Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Presiden Erdogan Sempat Mengancam, Nyatanya Turki Ciut dengan Yunani: Tarik Kapal Riset

Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis menyambut baik langkah itu dan menyebutnya sebagai "langkah positif pertama."

Screenshot (kompas.com/AFP/ADEM ALTAN)
Recep Tayyip Erdogan memerintahkan untuk mengirimkan bantuan peralatan medis ke AS untuk mengatasi Covid-19. 

Pemimpin Perancis itu mengatakan itu sebelum gelaran konferensi tingkat tinggi ( KTT) dengan tujuh negara Mediterania anggota Uni Eropa di mana mereka mengancam akan memberikan sanksi kepada Turki.

Ketegangan bermula saat Ankara mengirim kapal riset tersebut ke area survei yang diklaim oleh Yunani, Turki, dan Siprus.

Sejak saat itu, Ankara terancam dikenai sanksi oleh Uni Eropa, yang mendukung Yunani dan Siprus.

Mitsotakis meningkatkan tekanan pada Turki dengan mengumumkan pada Sabtu bahwa Yunani "mengerahkan kembali pasukan bersenjatanya."

Yunani juga akan membeli 18 jet tempur Rafale buatan Perancis, empat kapal frigat, dan empat helikopter angkatan laut.

Ia mengatakan militer Yunani akan menambah 15.000 personil bagi tentaranya dalam lima tahun mendatang.

Yunani dan Turki adalah anggota Nato, namun keduanya memiliki sejarah sengketa perbatasan dan mengklaim beberapa perairan yang sama.

Tubuh Diinjak Tank & Gadis Jadi Budak Seks, Ini Daftar Eksekusi Kejam yang Dilakukan Kim Jong Un

Tipu Daya Dukun Bejat, Ngakunya Transfer Ilmu, eh Malah Disetubuhi Berkali-kali

Pada 10 Agustus, Turki mengirim kapal riset seismik Oruc Reis, didampingi dikawal kapal perang, untuk mencari potensi deposit gas dan minyak yang melimpah di pulau Kastellorizo selatan, Yunani.

Saat itu, menteri luar negeri Yunani menyebut ini sebagai "eskalasi baru yang serius" yang "menguak peranan" Turki dalam "mengurangi stabilitas" di wilayah.

Tegangan juga terdeteksi di sekitar Siprus soal hak-hak eksplorasi tersebut.

Republik Siprus dan Yunani tidak mengakui Turki memiliki hak eksplorasi bagi wilayah utara Siprus, yang dikontrol Turki, di wilayah perairan sengketa.

Pada Minggu (13/09/2020), Akar mengonfirmasi bahwa Oruc Reis telah kembali ke perairan Turki.

Situs pelacak kapal menunjukkan bahwa kapal itu sekarang berada di dekat pelabuhan Antalya.

"Akan ada gerakan ke depan dan ke belakang yang telah direncanakan," kata Akar kepada kantor berita Turki, Anadolu.

Minggu lalu, angkatan laut Turki mengatakan bahwa Oruc Reis akan terus beroperasi di area tersebut sampai 12 September.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved