KN Pulau Nipah-321 yang Usir Kapal China dari Laut Natuna Mampu Berlayar di Samudera 28 Hari
KN Pulau Nipah -321 milik Bakamla RI mengusir kapal coast guard China dari Laut Natuna, Kepulauan Riau.
Dikatakan Taufiq tiga kapal itu memiliki kelebihan stabilitas yang tinggi dilengkapi sistem informasi, dan manuver kendali dengan kecepatan 22 knot serta meriam 30 dan terpasangnya remot radar.
Sementara untuk kelengkapan personel awak kapal berjumlah 35 orang dipimpin perwira menengah berpangkat Letnan Kolonel.
Untuk pembangunan kapal tersebut Bakamla mengucurkan biaya Rp 600 miliar.
Kapal berukuran panjang 80 meter dan lebar 12 meter mampu berlabuh dikedalaman 4 meter, kapal yang baru saja diluncurkan itu dapat berlayar di Samudera dengan kemampuan kurun waktu 28 hari nonstop.
Direktur utama PT Citra Shipyard Galangan, Tanjunguncang, Batam yang merupakan perusahaan perakit kapal Bakamla, Jovan mengatakan pembuatan KN merupakan kedua kalinya oleh perusahaan Citra.
Jovan, menyebut pembuatan kapal tersebut membutuhkan ratusan tenaga kerja warga Batam.
“Pengerjaan dengan durasi 2 tahun yang dimulai sejak Oktober 2017 lalu, telah melibatkan 600 karyawan yang bekerja setiap harinya untuk menyelesaikan kapal,” ujar Jovan usai peluncuran 3 unit kapal itu di PT Citra Shipyard, Jumat (18/10/2019).
Selain pembangunan 3 unit kapal itu, kata Jovan, pihaknya sedang mengerjakan 2 unit kapal Combet Boat alias kapal pengejar.
“Sedang kami bangun ukurannya 18 meter. Untuk 2 unit itu menelan anggaran Rp 32 miliar, awal bulan depan akan diluncurkan,” bebernya.
Dikatakan Jovan, bahwa dalam pengerjaan itu terdapat beberapa kendala seperti bahan-bahan untuk memproduksi kapal.
Dan minimnya pemahaman kemampuan konsultan lokal, kata dia masih membuat perakitan kapal belum maksimal.
“Seperti engine, navigasi itu selalu kita datangkan dari luar, karena kita belum sanggup memproduksinya dan untuk engine kita menggunakan produksi MAN dari perusahaan Jerman,” ungkap dia.
Sementara untuk bahan baku, lanjut dia, pihaknya masih mendatangkan bahan baku besi dari negeri Singapura.
Sehingga kapal tersebut masih perpaduan produk beberapa negara.
Untuk itu, Jovan sebagai pengusaha pembuatan kapal meminta kepada pemerintah agar dapat menyekolahkan anak negeri untuk dapat lebih mahir dalam mendesign kapal Indonesia.
"Sebab kemampuan anak bangsa masih minim untuk mendesign kecanggihan sebuah kapal," katanya. (*)
Sumber: Kompas.com (Penulis: Aprilia Ika, Achmad Nasrudin Yahya |Editor: Aprilia Ika, Ambaranie Nadia Kemala Movanita)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Sempat Bersitegang di Radio, Bakamla Usir Coast Guard China di Natuna