Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Taiwan Ejek Tentara China Karena Ketauan Menangis Saat Diberangkatkan ke Perbatasan India

Dalam video tersebut, hampir semua tentara muda tampak emosional, bahkan beberapa di antaranya tampak menangis.

screengrab facebook
Ternyata Tentara China Menangis Ketakutan setelah Tahu Ditugaskan ke Perbatasan India, Videonya. Tentara China menangis ketakutan dalam bus yang membawa mereka ke perbatasan India. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Taiwan mengejek China karena memiliki tentara yang cengeng.

Tentara China (PLA) beberapa waktu lalu memang sedang viral lantaran mereka ketauan menangis saat akan diberangkatkan ke perbatasan India

Video tentara China menangis bahkan viral di sejumlah platform media sosial.

Dalam video tersebut, hampir semua tentara muda tampak emosional, bahkan beberapa di antaranya tampak menangis.

Video ini menyebabkan perang kata-kata antara media China dan Taiwan.

Sejumlah media Taiwan menilai jika tentara China ketakutan menghadapi pasukan India di Ladakh, perbatasan kedua negara.

Video itu dibagikan secara online di Cina, serta di Facebook oleh seorang komedian Pakistan.

Melansir wionews.com, sejumlah media Taiwan memberitakan, bahwa pasukan itu berjuang keras untuk menyanyikan syair lagu militer.

Menurut media Taiwan, video tersebut dilaporkan diambil di stasiun kereta api Fuyang ketika pasukan sedang bersiap untuk menuju ke kamp militer di provinsi Hebei.

Pasukan tersebut merupakan anggota baru yang dilaporkan sebagai sekelompok mahasiswa.

Media China mengecam berita Taiwan. Mereka mengatakan, media Taiwan sengaja salah menafsirkan video emosional tersebut.

Surat kabar China Global Times, menyatakan bahwa para prajurit itu emosional karena mereka baru saja mengucapkan selamat tinggal kepada orang tua mereka.

Lebih lanjut ditambahkan bahwa tentara menyanyikan dua lagu militer - 'bunga hijau di tentara', dan 'pulang ketika Anda merayakan pekerjaan Anda'.

Seperti yang diketahui, ketegangan antara India dan China semakin memuncak sejak kebuntuan perundingan pasca bentrokan tentara India dan China di lembah Galwan pada bulan Juni.

Setidaknya, 20 tentara India tewas dalam pertempuran itu. Sementara, China belum secara resmi merilis jumlah korbannya.

Namun, intelijen AS mengungkapkan bahwa 35 tentara China telah kehilangan nyawa dalam bentrokan berdarah tersebut. 

Situasi terkini

Sementara itu, mengutip Global Times, pengamat politik China mengatakan pada Rabu bahwa mereka tetap optimistis dan hati-hati tentang perkembangan terbaru terkait perbatasan antara China dan India.

Mereka meyakini, pembicaraan militer terbaru kedua belah pihak telah mengirimkan sinyal positif.

Namun, baik China maupun India, masih terpecah pada banyak masalah konkret dan terus bersiap untuk berbagai kemungkinan konflik militer dengan logistik dan peningkatan pasukan.

Global Times memberitakan, juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional China, Wu Qian, mengatakan pada hari Selasa (23/9/2020), China dan India sepakat untuk berhenti mengirim lebih banyak pasukan ke garis depan perbatasan, menahan diri untuk tidak mengubah situasi di lapangan secara sepihak, dan menghindari tindakan apa pun yang dapat memperumit situasi pada putaran terakhir Pertemuan Tingkat Komandan Militer. 

Menurut Wu, pada hari Senin, komandan senior China dan India mengadakan perundingan putaran keenam dari Pertemuan Tingkat Komandan Militer, di mana kedua belah pihak bertukar pandangan yang jujur ​​dan mendalam tentang menstabilkan situasi di sepanjang LAC di daerah perbatasan China-India.

China dan India sepakat untuk menerapkan konsensus penting yang dicapai oleh para pemimpin mereka, memperkuat komunikasi di lapangan, menghindari kesalahpahamann, berhenti mengirim lebih banyak pasukan ke garis depan, menahan diri untuk tidak mengubah situasi di lapangan secara sepihak, dan menghindari untuk mengambil tindakan apa pun yang mungkin dapat memperumit situasi.

(*)

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved