Survei AS Gagalkan'Perangkap' Utang' China Untuk Timor Leste, Australia Sempat Keringat Dingin
Sebelumnya, negara bekas provinsi ke-27 Indonesia, Timor Leste sempat mengajukan pinjaman sebesar 16 miliar dollar ke Bank Exim milik negara China.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Survei Amerika Serikat menggagalkan 'perangkap utang' China untuk Timor Leste.
Sebelumnya, negara bekas provinsi ke-27 Indonesia, Timor Leste sempat mengajukan pinjaman sebesar 16 miliar dollar ke Bank Exim milik negara China.
Dana tersebut rencananya bakal digunakan Timor Leste untuk mendanai sejumlah proyek strategis, Tasi Mane senilai $ 18 miliar.
Proyek itu akan mencakup kilang LNG di darat dan kilang minyak yang terhubung ke ladang Greater Sunrise melalui pipa sepanjang 286 km melintasi lintas Laut Timor.
Di bawah pengawasan Gusmao, Timor Lorosa'e telah menghabiskan ratusan juta dolar untuk membangun bandara yang tidak digunakan untuk Tasi Mane serta jalan raya buatan Cina yang sekarang dibanjiri hutan.
Namun, Bank Exim menolak permintaan Timor Leste setelah survei AS menemukan bahwa proyek tersebut membawa risiko besar.
"Timor Lorosa'e tidak memiliki dasar keterampilan untuk membangun megaproyek yang kompleks. Banyak tenaga kerja mahal yang harus diimpor agar berhasil," kata David Low, analis senior di konsultan energi global Wood Makenzie.
Seperti setiap analis bisnis lainnya, Low mengatakan bahwa akan jauh lebih mudah menggunakan fasilitas yang ada yang terhubung ke kota Darwin di Australia.
“Dengan Greater Sunrise, semuanya harus dibangun dari awal. Itu membuatnya lebih sulit untuk menghasilkan uang,” katanya.
Sementara itu, kini China bisa saja mendanai proyek tersebut sebagai bagian dari persaingan geostrategisnya dengan AS, namun dengan syarat khusus.
'Harga' Beijing dapat mencakup hak untuk membangun pangkalan angkatan laut China di pantai selatan Timor Leste, yang mana inilah satu hal yang paling ditakuti Australia.
Senator Australia Rex Patrick mengatakan pada Februari bahwa Australia harus mempertimbangkan untuk mendukung Tasi Mane untuk mencegah Timor Lorosa'e menjadi pengikut Cina.
Seorang dosen politik di Melbourne's La Trobe University dan penulis Social Democracy in East Timor mengatakan bahwa penerimaan China tidak lepas dari kepemimpinan Timor Leste.
"Semuanya tergantung siapa pemimpin Timor Leste dan seberapa jauh mereka siap untuk membawa Tasi Mane dari tanah,"
"Dan seperti yang kita ketahui, China adalah satu-satunya aktor yang siap mempertimbangkan proyek tersebut," katanya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/bendera-timor-leste.jpg)