DPRD Pekanbaru Sorot PAD Retribusi Sampah, Ruslan: Bersihkan Pungli di Masyarakat
DPRD Pekanbaru saat ini mendukung penuh setiap OPD, untuk menggenjot PAD, yang sudah tertinggal karena kasus Covid-19.
Penulis: Syafruddin Mirohi | Editor: Ariestia
"Anggaran yang saya catat dari data Sekda (saat rapat Banggar), dari pagu (anggaran covid-19) Rp 115 M, baru terpakai Rp 56 M. Ini anggaran dari refocusing," kata Ketua DPRD Pekanbaru Hamdani SIP, Minggu (27/9/2020) kepada Tribunpekanbaru.com.
Seperti diketahui, jumlah pagu anggaran penanganan covid-19 dari APBD Kota Pekanbaru sebesar Rp 115 miliar. Dari hasil laporan TAPD (tim anggaran pemerintah daerah) ke Banggar DPRD kemarin, sampai sekarang baru terpakai Rp 56 miliar.
Bahkan Pemko Pekanbaru dengan dana yang tersisa inj, akan membangun laboratorium biomolekuler. Laboratorium ini dibangun untuk uji sampel swab covid-19.
• Penyebab Truk Kehilangan Kendali Hingga Tabrak Rumah di Pelalawan dan Tewaskan Seorang Bocah
• BREAKING NEWS: WADUH, Satu Pasien Menginfeksi 14 Orang, Positif Covid-19 di Pelalawan 507 Kasus
• DPRD Pekanbaru Minta Pemko Segera Serahkan KUA PPAS APBD Murni 2021
Sehingga demikian, seharusnya masih banyak anggaran yang tersisa. Lalu pertanyaannya, apakah anggaran sisa ini masih ada di kas daerah?
"Mudah-mudahan ada dan tersedia. Karena ini juga berhubungan dengan PAD. Sementara kondisi PAD berpengaruh pada kondisi covid-19 ini," sebutnya.
Seperti diketahui, salah satu langkah penanganan covid-19 yang dilakukan Pemko Pekanbaru, yakni dengan membangun laboratorium biomolekuler tahun 2020 ini.
Sekarang masih proses lelang.Plh Kepala Diskes Pekanbaru, Zaini Rizaldy Saragih mengatakan, anggaran pengadaan laboratorium ini mencapai Rp 5 miliar sampai Rp 6 miliar.
Laboratorium biomolekuler tersebut akan dibangun di Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani Pekanbaru, Jalan Garuda Sakti KM 2 Kecamatan Tampan, Pekanbaru. Laboratorium mampu menampung hingga seribu sampel swab dalam sehari untuk diperiksa. (*)
(Tribunpekanbaru.com/Syafruddin Mirohi).
