Perang China Amerika Diprediksi, Tapi Dua Negara Ini Sudah Pecah Duluan, Mencekam 16 Tentara Tewas
Bentrokan ini memicu kembali kekhawatiran tentang stabilitas Kaukasus Selatan, sebuah jalur yang membawa minyak dan gas ke pasar dunia.
Meski pun, gencatan senjata disepakati pada 1994, setelah ribuan orang terbunuh dan lebih banyak lagi terlantar, Azerbaijan dan Armenia sering saling menuduh melakukan serangan di sekitar Nagorno-Karabakh dan di sepanjang perbatasan Azerbaijan-Armenia yang terpisah.
Diplomasi internasional Armenia mengatakan pasukan Azerbaijan telah menyerang sasaran sipil, termasuk di ibu kota Nagorno-Karabakh, Stepanakert, dan pihaknya menjanjikan "tanggapan yang proporsional".
"Kami tetap kuat di samping tentara kami untuk melindungi tanah air kami dari invasi Azerbaijan," tulis Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan di Twitter.
Azerbaijan membantah pernyataan kementerian pertahanan Armenia yang mengatakan helikopter dan tank Azerbaijan telah menghancurkan, justru menuduh pasukan Armenia melancarkan serangan "yang disengaja dan ditargetkan" di sepanjang garis depan.
"Kami mempertahankan wilayah kami, tujuan kami benar!" kata Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev dalam pidatonya kepada rakyatnya.
Turki mengatakan sedang berbicara dengan anggota kelompok Minsk, yang menengahi antara Armenia dan Azerbaijan. Rusia, Perancis, dan Amerika Serikat adalah wakil presiden negara.
Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara melalui telepon dengan Pashinyan, tetapi tidak ada rincian percakapan yang tersedia, dan Presiden Turki Tayyip Erdogan berbicara kepada Aliyev.
Erdogan, menjanjikan dukungan untuk sekutu tradisional Azerbaijan, dengan mengatakan Armenia adalah "ancaman terbesar bagi perdamaian di kawasan".
Kemudian ia menyerukan "seluruh dunia untuk berdiri bersama Azerbaijan dalam pertempuran mereka melawan invasi dan kekejaman." Pashinyan membalas dengan mendesak komunitas internasional untuk memastikan Turki tidak terlibat dalam konflik.
Perancis juga mendesak kedua belah pihak untuk mengakhiri permusuhan, dan Paus Fransiskus mengimbau mereka untuk menyelesaikan perbedaan mereka melalui negosiasi.
Uni Eropa dan Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE) juga mendesak kedua belah pihak untuk menghentikan aksi militer dan kembali ke negosiasi.
Sedikitnya 200 orang tewas dalam gejolak konflik antara Armenia dan Azerbaijan pada April 2016. Sedikitnya 16 orang tewas dalam bentrokan Juli.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perang Armenia dan Azerbaijan Sedikitnya 16 Tentara Tewas" dan Tribunsumsel.com dengan judul 16 Tentara Dinyatakan Tewas, Perang 'Meletus' Antara Negara Armenia dan Azerbaijan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/perang-china-amerika-diprediksi-tapi-dua-negara-ini-sudah-pecah-16-tentara-tewas-kondisi-mencekam.jpg)