Diiming-imingi Rumah Layak Huni, Tukang Becak Rela Gadaikan Sawah, Menunggu 4 Tahun, Ternyata Ditipu
Tergiur iming-iming mendapatkan bantuan pembangunan rumah dari pemerintah, tukang becak ini justru kena tipu.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Nasib apes dialami Syarkawi (35), seorang tukang becak yang tinggal di Desa Trieng Pantang, Kecamatan Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara.
Pasalnya, saat mengajukan bantuan pembangunan rumah dari Badan Rekonstruksi Aceh (BRA), ia justru terkena tipu.
Diceritakan Syarkawi, saat kejadian itu ada seseorang yang ia kenal menawarkan bantuan pembangunan rumah dari program BRA.
Alasannya, orang tersebut prihatin karena mengetahui rumahnya tak layak huni.
Hanya saja untuk mendapatkan bantuan itu, ia diminta untuk membayar uang sebesar Rp 5 juta.
• Besok 30 September 2020, Pemko Padang Imbau Warga Pasang Bendera Merah Putih Setegah Tiang
Karena tidak punya uang, saat itu ia relakan sawah sepetak yang ia miliki untuk digadaikan.
“Saya kasih uang Rp 4,5 juta ke dia. Dari total Rp 5 juta yang dia minta. Uang itu uang hasil gadaikan sawah saya. Itu sawah satu-satunya,” sebut Syarkawi per sambungan telepon dengan Kompas.com, Minggu (27/9/2020).
Namun setelah dibayarkan, janji bantuan itu tak juga kunjung didapatkan meski sudah empat tahun menunggu.
Merasa telah ditipu, Syarkawi mengaku sudah berusaha menagih kepada orang tersebut.
Bahkan jika memang tidak dapat bantuan, ia berharap uangnya bisa dikembalikan.
Tapi upaya yang dilakukan itu nihil.
Dari Rp 4,5 juta yang dibayarkan sejak tahun 2016 itu, baru Rp 500.000 uang yang dikembalikan.
• Pabrik Tahu di Jalan By Pass Aur Kuning Bukittinggi Habis Terbakar, Kerugian Ditaksir Ratusan Juta
“Saya tahu rumahnya. Saya pernah datangi. Tapi sudahlah. Saya lelah minta-minta uang saya dikembalikan,” katanya.
Kini, ia hanya bisa pasrah dan berharap orang yang menipunya itu dapat balasan setimpal.
“Saya sudah pasrahkan saja sama Allah SWT. Biar Allah yang membalas dia yang telah menipu saya,” katanya.
			