GAWAT! Perang Dunia Ke III Bisa Pecah, F-16 Turki Tembak Jatuh Sukhoi Su-25 Armenia dari Azerbaijan
Tapi, Kementerian Pertahanan Azerbaijan membantah jet tempur Turki telah menembak jatuh peawat tempur Armenia.
Adapun konflik ini dimulai ketika wilayah Nagorny Karabakh direbut separatis pada 1990-an, dengan pertempuran terakhir dua kubu terjadi pada 2016.
Sementara itu, Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan dikutip Associated Press (AP), Minggu (27/9/2020) mengimbau masyarakat internasional untuk mencegah adanya campur tangan Turki atas pertempuran Armenia- Azerbaijan di sengketa wilayah separatis Nagorny-Karabakh.
PM Pashinyan, berbicara dari Yerevan, Armenia, mengatakan bahwa perang konflik yang luas disertai campur tangan Turki akan membuat "ketidakstabilan".
Amenia mengancam akan mengerahkan sistem rudal Iskander buatan Rusia untuk menyerang Azerbaijan.
Senjata itu akan dioperasikan jika Turki mulai menggunakan jet tempur F-16 buatan AS untuk membela Azerbaijan.
Melansir 24h.com.vn dari RT, Selasa (29/9/2020), Duta Besar Armenia untuk Rusia Vardan Toganyan menegaskan bahwa negara itu "akan menggunakan semua tindakan yang diperlukan, termasuk rudal balistik Iskander", jika Turki mengirim jet tempur F-16 untuk berperang.
Tonganyan mengatakan situasi saat ini tidak seserius itu dan bahwa sistem pertahanan udara Armenia saat ini cukup untuk mengatasi drone Azerbaijan.
Jika Armenia benar-benar marah dan mengeluarkan rudal Iskander, kira-kira apa yang akan terjadi?
9K720 Iskander (sebutan NATO SS-26 Stone) adalah rudal balistik jarak pendek buatan Rusia, yang ditembakkan dari peluncur seluler.
Rudal Iskander dapat dilengkapi dengan hulu ledak nuklir, yang khusus digunakan untuk menyerang sasaran strategis musuh.
Sementara versi ekspor rudal memiliki jangkauan 280 kilometer dan muatan 480Kg, senjata yang ditujukan untuk layanan domestik memiliki jangkauan 500 kilometer.
Dilansir dari National Interest, diperkirakan bahwa Iskander versi domestik, memiliki jangkauan lebih pendek sekitar 400 kilometer dan muatan sekitar 700 Kg.
Meskipun demikian, rudal itu secara efektif menggantikan rudal balistik berujung nuklir OTR-23 Oka (SS-23 Spider) — yang dihilangkan dengan perjanjian INF.
Kedua versi Iskander memiliki sistem panduan terminal hulu ledak tunggal.
Tetapi akurasi rudal tergantung pada variannya tertentu.
