Agar Bisa Menikmati Dengan 'Buaya Darat' Gadis ini Tenggak Miras: Tamu Saya Seumuran Almarhum Papa!
Baginya, pelumas bukan jaminan untuk terhindar dari rasa sakit. Lagipula, katanya, harus melayani syahwat orang-orang yang bukan kesayangan.
Untuk mengurangi rasa sakit saat melayani tamu yang tak diharapkan, D harus mengkonsumsi minuman keras.
Baginya, pelumas bukan jaminan untuk terhindar dari rasa sakit.
Lagipula, kata D, harus melayani syahwat orang-orang yang bukan kesayangan.
"Apalagi kebanyakan tamu saya seumuran almarhum papa," kata gadis yang kerap mengenakan pakaian seksi ini.
Dinda tidak menampik, pernah menikmati hubungan intim dengan tamu yang ia sukai karena berparas tampan dan sopan.
"Tapi jarang banget orang ganteng, sopan, dan baik. Biasanya mah gitu ya. Mau gimana lagi, namanya juga tamu punya uang, ya mau enggak mau kita wajib layani," akunya.
Tak semua uang penghasilannya dari menjual diri yang ia pakai.
Ia harus menyisihkan sebagian untuk keperluan pengobatan ibunya yang menderita diabetes.
"Buat beli obat mama kena gula. Makanya saya berani terjun kayak gini. Habis, dulu waktu kerja di toko jangankan buat beli obat, buat ongkos sama makan saja sudah kurang," katanya manja.
Selain untuk obat ibunya, D menggunakan sebagian lain untuk perawatan wajah dan kulitnya di klinik kecantikan.
"Kita kerja beginian ya harus tampil cantik. Mau enggak mau saya tiap minggu ke klinik kecantikan. Minimal biar tambah menarik," beber dia.
Ia mengakui butuh biaya besar untuk perawatan.
Sekali mengunjungi klinik kecantikan, D harus merogoh kocek bisa sampai Rp 5 juta.
"Sisa untuk ke klinik sama buat beli obat mama, saya pakai buat kebutuhan makan dan sehari-hari"
"Kalau ada lebihan saya ngajak mama buat sekadar jalan-jalan," papar D.
