Mengerikan, Dokter Dibikin Kaget, Tak Lazim, Virus Corona Justru Menggerogoti Otak Remaja Ini
Tak ada yang menyangka, remaja yang dikenal sehat ini justru tewas akibat komplikasi dari Covid-19. Ada temuan yang bikin dokter kaget
TRIBUNPEKANBARU.COM- Tak menyangka. keluarga Syok dengan kenyataan anaknya meninggal dunia akibat komplikasi dari pemicu Covid-19.
Padahal anaknya dikenal sebagai remaja yang sehat dengan rutinitas olahraga yang dilakukan.
Namun, akibat terinfeksi Covid-19, remaja tersebut meninggal dunia.
Ia dilaporkan mengalami komplikasi hingga dokter yang menanganinya sempat dibuat kaget.
• Presiden Donald Trump Terinfeksi Corona Adalah Upaya China Membunuh Presiden Amerika Serikat?
• Sudah 7 Bulan Corona, Presiden Jokowi: Penanganan Covid-19 di Indonesia Cukup baik
• Orang yang Sudah Sembuh dari Covid-19 Masih Bisa Tularkan Virus Corona, Hindari 3 Hal Ini
Korban merupakan remaja yang berusia 19 tahun yang dikenal yang 'super sehat'.
Ia dikabarkan meninggal akibat tertular infeksi Covid-19 dan menderita komplikasi neurologis yang serius setelah kembali ke universitas.
Chad Dorrill, mahasiswa tahun kedua di Appalachian State University di Boone, Carolina Utara, adalah pelari jarak jauh dan pemain bola basket dalam "kondisi luar biasa," ujar pamannya, David Dorrill, kepada The New York Times.
“Dia sehat…kurus. Bisa berlari sejauh 9 km tanpa masalah apapun. Dia berlari bersama kami kurang dari tiga minggu yang lalu, sebenarnya. Dia sehat - sampai pukulan ini,” kata David.
Chad telah kembali ke universitas, tinggal di luar kampus dan mengikuti kelas online, ketika dia mulai mengalami gejala mirip flu.
Ibunya membujuknya untuk pulang, mengarantina, dan menjalani tes Covid-19, kata rektor universitas, Sheri Everts melalui pesan kepada para mahasiswa.
• Donald Trump Tumbang Dihantam Corona, Kim Jong Un Kirim Salam Hangat
• BERANI, Pria Ini Doakan Donald Trump Meninggal karena Virus Corona, Terungkap Sosoknya
• Gawat! Digerogoti Virus Corona, Donald Trump Mulai Alami Sesak Nafas dan Batuk Hingga Mampet
Chad akhirnya dinyatakan positif pada 7 September.
Setelah 10 hari dikarantina di rumahnya di Wallburg, Carolina Utara, Chad kembali ke Boone. Tetapi dia malah mengalami komplikasi neurologis yang parah akibat terinfeksi virus tersebut.
“Ketika dia mencoba untuk bangun dari tempat tidur, kakinya tidak berfungsi, dan saudara laki-laki saya harus membawanya ke mobil dan membawanya ke ruang gawat darurat,” kata David.
Dokter mengatakan itu adalah satu dari sejuta kasus - bahwa mereka tidak pernah melihat sesuatu yang berkembang seperti itu.
Itu adalah komplikasi Covid-19 yang menyerang otaknya daripada menyerang sistem pernapasannya.
Keluarga Chad membawanya ke Forsyth Medical Center di Winston-Salem pada pukul 8 malam waktu setempat.
Pada 28 September 2020 tim medis melepaskan semua alat bantu yang menopang nyawa Chad.
• Gawat! Digerogoti Virus Corona, Donald Trump Mulai Alami Sesak Nafas dan Batuk Hingga Mampet
• Atasi Penularan Virus Corona, Satgas Covid Siapkan Aturan Jaga Jarak Minimal 2 Meter
• Perjuangan Wanita Ini Dampingi Suami yang Positif Virus Corona, Hasil Tes Ia Selalu Negatif
Dr Colin McDonald, ketua neurologi di rumah sakit tersebut, mengatakan stafnya "sangat terpukul" ketika kehilangan Chad.
"Kami melakukan segala yang kami bisa untuk mencari tahu mengapa ini terjadi," kata McDonald kepada Times.
David, yang mengatakan bahwa otopsi akan dilakukan, menambahkan bahwa tidak diketahui bagaimana keponakannya bisa tertular Covid-19, dan bahwa Chad "memberi tahu kami, dia selalu berhati-hati dan memakai masker."
Menurut Everts sang rektor, "Keluarganya berharap agar universitas berbagi ajakan bertindak yang sama sehingga seluruh komunitas kampus kami menyadari pentingnya mengikuti protokol dan pedoman keselamatan Covid-19."
Saat ini ada 183 kasus aktif Covid-19 pada mahasiswa di Appalachian State University, yang memiliki kelas tatap muka dan virtual, dan 3 kasus pada karyawan, menurut situs web sekolah.
Sejak 27 Maret 2020, sebanyak 594 mahasiswa dinyatakan positif, bersama dengan 29 karyawan dan 41 subkontraktor.
Meskipun remaja dan anak-anak berisiko lebih rendah terkena penyakit parah akibat Covid-19, kasus Chad membuktikan bahwa apapun mungkin saja terjadi, kata Everts.
• Imbas Donald Trump Positif Corona, Dolar Amerika dan Yen Jepang Langsung Meroket,
• Rektor UIR, Prof Syafrinaldi Sembuh dari Covid-19, Begini Caranya Cepat Sehat dari Virus Corona
• Klaster Baru Penyebaran Covid-19 di Riau, Narapidana dan Sipir Terjangkit Virus Corona, Dari Siapa?
“Saat kami mendekati setengah jalan menuju hari terakhir kelas untuk semester Musim Gugur, kami melihat peningkatan kasus Covid-19 pada mahasiswa,” katanya. “Kita semua harus tetap waspada dengan perilaku keselamatan kita di mana pun kita berada di komunitas kita.”
Setidaknya ada 130.000 kasus infeksi Covid-19 di lebih dari 1.300 perguruan tinggi di seluruh negeri sejak sekolah dibuka kembali musim gugur ini, lapor Times, dan setidaknya sebanyak 70 orang telah meninggal.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Balik ke Kampus, Mahasiwa "Super Sehat" Tewas Kena Komplikasi Covid-19
• Virus Corona Mewabah di Kota Bertuah, Pekanbaru Penyumbang Terbanyak Kasus Positif Covid-19 di Riau
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/petugas-medis-di-sao-paulo.jpg)