Perang Masih Berlanjut, Azerbaijan Bergerak Maju, Desak Armenia Mundur dari Wilayah Nagorno-Karabakh
Azerbaijan bertekat akan merebut kembali wilayah Nagorno-Karabakh . Mereka minta Armenia mundur dari wilayah tersebut
TRIBUNPEKANBARU.COM- Perang masih meletus di wilayah Nagorno-Karabakh dan wilayah di sekitar Azerbaijan yang melibatkan Armenia dan Azerbaijan.
Kedua negara masih berkutat dengan kekuatan masing-masing untuk mengklaim wilayah tersebut.
Perang sepertinya bakan terus berlangsung karena Azerbaijan tidak akan menghentikannya sebelum Armenia menerik mundur pasukan dari wilayah tersebut.
• Armenia Mulai Kewalahan, Azerbaijan: Tinggalkan Wilayah Kami, Maka Perang akan Berakhir
• Perang Dengan Armenia, Prediksi Azerbaijan Meleset, Kota Ganja Dihujani Roket
• Turki Buktikan Bantu Azerbaijan Perangi Armenia, Apakah Rusia Perangi Turki?
• Sudah 200 Orang Tewas, Perang Armenia vs Azerbaijan bisa Meluas dan Melibatkan Dua Negara Kuat Ini
Hal itu disampaikan tegas oleh Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev. Ia menuntut Armenia menetapkan jadwal untuk mundur dari Nagorno-Karabakh dan wilayah di sekitar Azerbaijan.
Dia menambahkan Azerbaijan tidak akan menghentikan aksi militer hingga tuntutannya tidak dilaksanakan Armenia.
Hal itu diungkapkan Aliyev pada Minggu (4/10/2020) melalui siaran televisi milik pemerntah sebagaimana dilansir dari Reuters.
Aliyev mengatakan pasukan Azerbaijan semakin bergerak maju dalam pertempuran mereka dengan Armenia selama sepekan terakhir untuk merebut kembali tanah yang mereka kuasai dari etnis Armenia pada 1990-an.
"Azerbaijan punya satu syarat, yaitu pembebasan wilayahnya. Nagorno-Karabakh adalah wilayah Azerbaijan. Kami harus kembali dan kami akan kembali,” kata Aliyev.
Dia menambahkan pasukan Armenia harus mundur, tidak hanya melalui dengan kata-kata namun juga disertai perbuatan. Dengan demikian, sambungnya, pertempuran akan berhenti.
Aliyev mengatakan komunitas internasional telah gagal selama tiga dekade untuk menegakkan resolusi PBB atau menekan Armenia untuk mengembalikan wilayah Azerbaijan.
Isi dan nada pesan Aliyev menjelaskan bahwa Baku tidak akan menerima seruan untuk melakukan gencatan senjata segera, sebagaimana yang didesak oleh Rusia, Amerika Serikat ( AS), dan Uni Eropa.
Di sisi lain, Pejabat Kementerian Pertahanan Armenia Artsrun Hovhannisyan mengatakan pesan Aliyev tersebut sama sekali tidak mengancam Armenia.
• Lagi, China Gertak Dunia dengan Meluncurkan Rudal LCS: Mereka Tidak Takut Perang
• China Tidak Takut Berperang Sama Siapa Pun, Mereka Sudah Luncurkan Rudal ke LCS Sebagai Peringatan
• Sikap Setia Kawan Ditunjukan Erdogan ke Azerbaijan, Turki Siap Berperang Usir Armenia
“Meski demikian, kami masih dalam peperangan,” kata Hovhannisyan.
Pertempuran antara Azerbaijan dan Armenia tersebut merupakan bentrok terparah sejak 1990-an di mana 30.000 orang tewas dan konflik menyebar di luar wilayah Nagorno-Karabakh.
Pertempuran tersebut membawa kekhawatiran internasional karena di wilayah Kaukasus Selatan tersebut terdapat jaringan pipa minyak dan gas bumi Azerbaijan yang diekspor ke seluruh dunia.
Konflik itu dikhawatirkan akan menyeret kekuatan utama regional Seperti Turki yang mendukung Azerbaijan dan Rusia yang memiliki pakta pertahanan dengan Armenia.
Ratusan orang dinyatakan tewas selama pertempuran antara Azerbaijan dan Armenia tersebut di mana sebanyak 40 orang korban tewas berasal dari warga sipil.
Sebelumnya, pada Minggu pagi, Azerbaijan mengatakan bahwa Armenia telah meluncurkan roket ke Kota Ganja yang menyebabkan satu warga sipil tewas dan 32 orang luka-luka.
Baku juga mengklaim Yerevan menembakkan rudalnya di kota industri Mingachevir.
• Sikap Setia Kawan Ditunjukan Erdogan ke Azerbaijan, Turki Siap Berperang Usir Armenia
• 2.300 tentara Armenia Dilaporkan Tewas Saat Perang Dengan Azerbaijan, Armenia Angkat Bicara
Azerbaijan lantas mengancam akan membalasnya dengan menghancurkan target militer di dalam Armenia.
Kementerian Pertahanan Armenia membantah tuduhan Azerbaijan atas serangan rudal di Mingachevir.
Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan serangan yang menyasar warga sipil di Ganja menandakan tabiat Armenia yang suka melanggar hukum.
“Kami mengutuk serangan tersebut,” ujar Kementerian Luar Negeri Turki.
Armenia membantah atas tuduhan telah mengarahkan tembakan “apapun” ke dalam wilayah Azerbaijan.
Sementara itu pemimpin Nagorno-Karabakh mengatakan pasukannya telah menargetkan pangkalan udara militer di Ganja tetapi kemudian berhenti menembak untuk menghindari korban dari warga sipil. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Perang Makin Memanas, Azerbaijan Janji Tak akan Berhenti Hingga Armenia Mundur
• Armenia Minta Bantuan, Rusia akan Turut Campur Perang Armenia vs Azerbaijan?
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/ilustrasi-perang-21.jpg)