Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

SERIUS! Pria Ini Beberkan Hal yang Ditakutkan jika Donald Trump Kembali Terpilih jadi Presiden AS

Inilah hal yang menerikan yang akan terjadi jika Donald Trump kembali terpilih jadi Presiden Amerika Serikat. pria ini membeberkannya

Editor: Budi Rahmat
MANDEL NGAN / AFP
Presiden AS, Donald Trump berbicara dalam pengarahan harian tentang COVID-19, di Kebun Mawar Gedung Putih, di Washington, DC, Selasa (14/4/2020) 

TRIBUNPEKANBARU.COM-Serius. Pria ini membeberkan hal yang mengerikan jika Donald trump kembali memimpin Amerika Serikat.

Hal yang menurutnya tidak diinginkan oleh banyak orang dan tentu saja pria tersebut.

Seperti diketahui, pada bulan November 2020 nanti Amerika Serikat akan melaksanakan pemilihan Presiden.

Nah, jika pada bulan tersebut Donald Trump kembali terpilih maka inilah hal mengerikan yang akan terjadi.

Jurnal Medis AS Minta Donald Trump Angkat Kaki dari Gedung Putih, Muak dengan Sikap Trump

Orang Rumah Donald Trump Bertengkar Hebat Sama Bintang Porno, Saling Berkata Kotor dan Sebut Pelacur

DIGERTAK China Pakai Jet Tempur, Taiwan Tak Gentar, Doakan Donald Trump Sembuh & Bisa Lawan China

Presiden Donald Trump saat mengikuti wawancara dengan para jurnalis.
Presiden Donald Trump saat mengikuti wawancara dengan para jurnalis. (Yahoo News via Tribun Manado)

Ungkapan tersebut disampaikan oleh mantan Direktur CIA Michael Hayden memperingatkan aliansi internasional akan berakhir jika Presiden Donald Trump terpilih kembali dalam pemilihan presiden pada November mendatang.

"Saya 40 tahun di militer, oke? Aliansi itu luar biasa. Aliansi saling menguntungkan. Dan sekarang, saya tidak tahu apa yang terjadi dengan aliansi kita. Saya serius," kata Hayden dalam iklan Pemilih Republik Melawan Trump terbaru.

"Jika Trump mendapat masa jabatan lain, saya pikir banyak aliansi akan hilang dan Amerika akan sendirian," ucapnya.

Selama masa jabatan pertama Trump, ia menarik AS keluar dari sejumlah koalisi internasional, termasuk Perjanjian Paris (Paris Agreement) tentang perubahan iklim, Perjanjian Kekuatan Nuklir Jangka Menengah (Intermediate-Range Nuclear Forces Treaty) dan, yang terbaru, Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Ditambah Trump tengah memiliki hubungan yang tegang dengan China semenjak pandemi Covid-19, meski pernah ada masa Trump memiliki hubungan baik dengan Presiden China Xi Jinping.

Melansir Newsweek pada Rabu (7/10/2020), Hayden, yang juga direktur Badan Keamanan Nasional di bawah Presiden George W. Bush , memperingatkan bahwa pengabaian Trump terhadap panduan dari pejabat tinggi keamanan negara akan membahayakan negara.

"Kebenaran sangat penting, tetapi terutama dalam kecerdasan," kata Hayden.

"Presiden Trump tidak peduli dengan fakta. Presiden Trump tidak peduli tentang kebenaran. Dia tidak mendengarkan ahlinya," kritiknya.

Ia pun melanjutkan, "FBI mengatakan nasionalisme kulit putih adalah masalah nyata dan FBI ingin melakukan sesuatu tentang itu, tetapi presiden tidak ingin membicarakannya. Dia tidak menjaga keamanan negara."

Pekan lalu, Trump menerima kecaman luas dari kedua sisi setelah dia gagal secara eksplisit mengutuk supremasi kulit putih selama debat presiden pertama.

Sejumlah politisi dan anggota parlemen Partai Republik mengatakan bahwa presiden salah bicara, tetapi juga mendesak Trump untuk mengutuk kelompok-kelompok supremasi kulit putih secara terbuka.

Namun, meski berulang kali diminta oleh wartawan Gedung Putih untuk melakukannya, Trump menolak untuk langsung mengecam supremasi kulit putih.

Hayden kemudian mendukung calon dari Partai Demokrat Joe Biden dalam pemilihan mendatang, yang ia tekankan bahwa dirinya memilih untuk masa depan negara daripada untuk kandidat tertentu.

"Saya sangat tidak setuju dengan beberapa kebijakan Biden, tapi itu tidak penting. Yang penting adalah Amerika Serikat, dan saya mendukung Joe Biden," katanya.

"Biden orang baik. Donald Trump bukan," ujarnya.

Iklan kampanye baru tersebut akan ditayangkan secara digital di swing state dan di jaringan televisi utama akhir pekan ini di Wisconsin dan Pennsylvania.

Newsweek menghubungi Gedung Putih untuk memberikan komentar, tetapi tidak mendapat tanggapan sebelum berita ini dipublikasikan.

Mantan direktur CIA juga merupakan anggota dari Mantan Pejabat Keamanan Nasional untuk Biden, sebuah kelompok yang beranggotakan lebih dari 50 orang Republik.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (AFP)

Pekan lalu, kelompok itu meluncurkan kampanye iklan negara bagian yang mendukung Biden, yang menampilkan 129 pejabat senior dari setiap pemerintahan Republik dari Ronald Reagan hingga Trump.

Sepekan sebelumnya, kelompok bipartisan terpisah yang terdiri dari hampir 500 mantan pejabat keamanan nasional juga mendukung Biden.(*)

Baca Artikel Populer Lainnya

MENGERIKAN, Jasad Napi Dibakar, Abunya Ditumpuk Dipakai untuk Pupuk Tanaman

Hilang dari Desa Ternyata Remaja 16 tahun Ini Dibunuh dan Dimutilasi Keluarganya, Dipicu Masalah Ini

Ditangkap di Kamar Hotel di Medan, Narji Kedapatan Simpan Sabu-sabu 17 Kg, Begini Kronologinya

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mantan Direktur CIA: AS dalam Bahaya, jika Trump Terpilih Jadi Presiden Lagi

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved