Lompat Pagar dan Takbir Allahu Akbar, Di Depan Massa Edy Rahmayadi Akui Tak Tau Isi UU Cipta Kerja
Edy juga mengatakan, bahwa sampai dengan saat ini dirinya belum mengetahui apa isi dari naskah UU Cipta Kerja tersebut.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menemui demonstran Aksi Tolak Omnibus Law Cipta Kerja, Selasa (13/10/2020), di depan Kantor Gubernur Sumut.
Edy menaiki mobil komando dari Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK) NKRI Sumut.
"Saya tidak mau bicara kalau tidak pakai masker," ucap Edy Rahmayadi.
Mengawali pernyataanya, mantan Pangkostrad itu terlebih dahulu mengumandangkan takbir.
Sebelumnya, Koordinator Aksi ANAK NKRI, Tumpal Panggabean mengatakan, kalau Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta seluruh umat Islam agar bersama-sama menolak pengesahan UU Cipta Kerja.
Baca juga: Aksi Massa Demo Tolak UU Cipta Kerja Lambaikan Tangan dan Beri Hormat ke Menhan Prabowo Subianto
Baca juga: Wakil Ketua DPR: Setelah Dilakukan Pengetikan Secara Final, Draf UU Cipta Kerja Hanya 812 Halaman
"Menolak UU Cipta kerja, hari ini bukti, melalui MUI, mengeluarkan maklumat kepada umat Islam dengan ini menolak UU Cipta Kerja atau Omnibus Law," ucapnya, melalui pelantang suara.
Kemudian, ia mengatakan, bahwa kedatangan para massa aksi ini, sebagaimana bentuk dukungan kepada kaum pekerja yang mendapat penindasan dari pemerintah.
"Bahwa kehadiran kami bentuk dukungan kepada kalian buruh. Bahwa kita satu rasa, kita satu kesatuan, kita perduli dengan kondisi kita ini hari ini," jelasnya.
Tumpal mengatakan, bahwa sampai dengan saat ini masyarakat Sumut belum mendengar ketegasan dari Gubernur Edy Rahmayadi.
Di mana, turun untuk membela kaum buruh di Sumatera Utara dari penindasan.
Baca juga: Istana Kembali Didemo Massa Tolak UU Cipta Kerja, di Mana Presiden Jokowi Kali ini?
Baca juga: Draf UU Cipta Kerja Banyak Versi, Penyidik Senior KPK Minta Publik Cari Tahu, Poin Apa yang Berubah
Lompat Pagar
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi sampai lompat pagar untuk bertemu dengan para demonstran tolak UU Omnibus Law, di depan kantornya, Jalan Pangeran Diponegoro, Kota Medan, Selasa (13/10/2020).
Kejadian ini terjadi saat Edy Rahmayadi selesai melaksanakan Salat Ashar di Masjid Agung, dan keluar untuk menemui para demonstran.
Akan tetapi, dirinya tidak bisa berdekatan dengan pendemo karena dibatasi oleh kawat berduri yang memagari depan pintu masuk kantor tersebut.
Melihat Edy akan melompati pagar, protokoler langsung bergegas untuk membantunya agar tidak terjatuh saat melompat.
Baca juga: Sikap Prabowo Soal Demo UU Cipta Kerja Rusuh, Ia Yakin Dibiayai Asing: Ini Pasti Anasir-anasir
Baca juga: MUI Sebut Pasal UU Cipta Kerja Berbahaya, Bisa Sertifikasi Halal Tanpa Fatwa MUI? Ngerinyaa
"Kenapa di sini, ayo kita ke sana," ucap Edy kepada protokol dan aparat kepolisian.
Edy kemudian langsung berjalan keluar, untuk menaiki mobil komando pendemo.
Mantan Pangkostrad ini kemudian mengatakan, mengapresiasi umat Islam yang sudah turun untuk melakukan unjuk rasa menilai kebijakan pemerintah.
"Saya apresiasi langkah ini," ujarnya.
Edy juga mengatakan, bahwa sampai dengan saat ini dirinya belum mengetahui apa isi dari naskah UU Cipta Kerja tersebut.
"Saya sampai dengan saat ini belum tau apa itu Omnibus Law. Jika saya tanya kalian juga tidak tahu," katanya.
Ia mengaku baru tahu akan ada aksi di depan Kantor Gubernur menolak pengesahan UU Cipta Kerja.
Untuk itu, ia langsung turun meninjau lokasi tersebut untuk memastikan tidak terjadi kerusuhan.
"Saya baru tahu ada yang melakukan unjuk di depan kantor saya," jelasnya.
Edy menyebut, sah-sah saja dalam melakukan aksi, namun tidak anarkis, atau sampai merusak fasilitas publik.
"Saya takut sama kalian, takut kalian akan merusak," pungkasnya.
Baca juga: Akhirnya SBY Tanggapi Tuduhan Dalang Demo UU Cipta Kerja, Beber Hubungan dengan Luhut & Airlangga
Baca juga: Sikap Tegas Mahasiswa UGM Tolak sikap Rektorat yang Mendukung UU Cipta Kerja
Belum Tau Persis Isi UU Cipta Kerja
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengaku belum mengetahui isi Omnibus Law UU Cipta Kerja yang seminggu terakhir ditolak berbagai aliansi di Sumatera Utara.
Pengakuan ini disampaikan Edy Rahmayadi dari mobil komando Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK) NKRI Sumut, Selasa (13/10/2020).
"Masalah Omnibus Law, saya tak tahu sampai mana barang itu. Saya masih menugaskan staf saya untuk mencari draf Omnibus Law," Kata Edy Rahmayadi.
"Habis itu, saya sudah keluarkan surat ke para tokoh-tokoh ilmiah, intelektual, termasuk nanti tokoh-tokoh agama, dipelajari, jika itu menyengsarakan rakyat saya yang menghadap presiden," sambungnya.
Sebelumnya, Koordinator Aksi ANAK NKRI, Tumpal Panggabean mengatakan, kalau Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta seluruh umat Islam agar bersama-sama menolak pengesahan UU Cipta Kerja.
"Menolak UU Cipta kerja, hari ini bukti, melalui MUI, mengeluarkan maklumat kepada umat Islam dengan ini menolak UU Cipta Kerja atau Omnibus Law," ucapnya, melalui pelantang suara.
Kemudian, ia mengatakan, bahwa kedatangan para massa aksi ini, sebagaimana bentuk dukungan kepada kaum pekerja yang mendapat penindasan dari pemerintah.
"Bahwa kehadiran kami bentuk dukungan kepada kalian buruh. Bahwa kita satu rasa, kita satu kesatuan, kita perduli dengan kondisi kita ini hari ini," jelasnya.(*)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Edy Rahmayadi Kumandangkan Takbir saat Temui Demonstran Penolakan UU Cipta Kerja, dan Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Gubernur Edy Rahmayadi Blak-blakan kalau tak Tahu Isi Omnibus Law,
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/gubernur-sumatera-utara-edy-rahmayadi-sampai-lompat-pagar.jpg)