Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Shalawat Berhayut Tradisi di Bengkalis Hampir Terlupakan, Bershalawat Keliling Laut di Atas Kapal

Kegiatannya berupa bershalawat kepada Nabi dengan menggunakan sampan dengan menghanyut diri bersama-sama di perairan menggunakan kapal atau sampan

Penulis: Muhammad Natsir | Editor: Nurul Qomariah
istimewa
Shalawat Berhayut dilakukan kelompok Shalawat Laut Indonesia, Jumat (9/10/2020) di pulau Bengkalis. 

Kelompok ini baru terbentuk setelah kegiatan shalawat berhayut pertama kali berhasil dilaksanakan kembali pada pertengahan tahun 2019 lalu.

Waktu itu hanya sebanyak sembilan orang yang melaksanakan shalawat berhayut ini.

"Shalawat berhayut ini awalnya kami lakukan dari ide guru kami pada tahun 2014 lalu. Hanya saja belum terlaksana waktu, baru kita laksanakan tahun kemarin," terang Zuriat.

Menurut dia, pertama kali dilaksanakan mereka melakukan shalawat berhayut diempat titik sekeliling Pulau Bengkalis.

Setelah itu barulah dari sembilan orang ini sepakat membentuk kelompok dengan nama sholawat Laut Indonesia.

"Sekarang sudah hampir, 50 orang anggota kita aktif. Kegiatan rutin shalawatan kita lakukan, biasanya memang dilakukan di tepi laut atau di perairan."

"Kita ada jadwalnya rutin dilakukan shalawat laut, biasanya ditepi pantai, tasik, maupun tanjung. Sementara untuk diperairan dilakukan di laut ataupun sungai sungai yang ada di Bengkalis," terangnya.

Untuk shalawat di tepi pantai biasanya dilaksanakan setelah Salat Dzuhur dengan membawa keluar masing masing.

"Setelah shalawatan kami berkumpul sambil rekrasi bersama keluarga anak dan istri sebagai hiburan," cerita Zuriat.

Sementara bila dilaksanakan di perairan biasanya dilaksanakan setelah selesai Salat Ashar. Kelompok Shalawat Laut Indonesia ini sebelum bershalawat melaksanakan Salat Magrib dan Isya di kapal.

"Setelah itu baru kita laksanakan shalawat bersama, setelah selesai biasanya kami memancing bersama," tambahnya.

Kegiatan sholawat laut ini, dilaksanakan pada akhir pekan. Karena sebagian besar anggota kelompok ini pekerja, memiliki waktu luang diakhir pekan.

"Akhir pekanlah rutinnya karena memang sebagian anggota kita pekerja dihari hari biasa," ujarnya.

( Tribunpekanbaru.com / Muhammad Natsir )

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved