Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pulbaket Tuntas, Kejari Pelalawan Mulai Penyelidikan Dugaan Korupsi di Tubuh BUMD Tuah Sekata

Kejari Pelalawan telah memulai penyelidikan atas dugaan korupsi BUMD Tuah Sekata yang saat ini sedang ditangani.

Penulis: johanes | Editor: Ariestia

TRIBUNPEKANBARU.COM, PANGKALAN KERINCI - Desas-desus mengenai Kejaksaan Negeri (Kejari) Pelalawan sedang membidik dugaan korupsi di tubuh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Tuah Sekata yang beredar dua bulan terakhir, ternyata bukan isapan jempol.

Kejari Pelalawan telah memulai penyelidikan atas dugaan korupsi BUMD Tuah Sekata yang saat ini sedang ditangani.

Kejaksaan mencium adanya praktik rasuah dalam pengelolaan dana perusahaan milik Pemerintah Daerah (Pemda) Pelalawan itu.

Kasi Intelijen Kejari Pelalawan, Sumriadi SH MH (tengah) memberikan pemaparan program Jaksa Masuk Sekolah (JMS) secara virtual beberapa waktu lalu.
Kasi Intelijen Kejari Pelalawan, Sumriadi SH MH (tengah) memberikan pemaparan program Jaksa Masuk Sekolah (JMS) secara virtual beberapa waktu lalu. (Tribunpekanbaru.com/Johannes Wowor Tanjung)

Dugaan tindak pidana korupsi dilakukan oknum pejabat maupun pegawai BUMD.

"Kita sudah melimpahkan penanganannya ke Seksi Pidana Korupsi. Penyelidikan dugaan korupsi BUMD akan dimulai," ungkap Kepala Kejari Pelalawan, Nophy Tennophero Suoth SH MH melalui Kasi Intel Sumriadi SH MH, kepada tribunpekanbaru.com, Rabu (21/10/2020).

Baca juga: Bunuh Istri Hamil dengan Cara Sadis, Suami Dituntut Penjara Seumur Hidup, Reaksinya Jadi Sorotan

Baca juga: Viral, Emak-emak Terobos Massa Lalu Tarik Pulang Anaknya yang Ikut Demo Omnibus Law di Istana Bogor

Baca juga: Di Malam Kejadian Pembunuhan Anak dan Rudapaksa Ibu Muda Suami Cari Uang agar Ngidam Istri Terpenuhi

Baca juga: Nelayan Diterkam Buaya Saat Turun ke Sungai untuk Mandi, Mayatnya Ditemukan 2 Km dari Posisi Awal

Sumriadi menyebutkan, dengan dimulainya penyelidikan, pihaknya akan memanggil orang-orang yang terkait dalam perkara ini untuk dimintai keterangan dan klarifikasi.

Semua pihak akan diundang ke kantor kejari, khususnya para pejabat maupun pegawai perusahaan daerah tersebut. 

Pelimpahan penanganan kasus BUMS ini ke Seksi Pidsus dilakukan setelah proses Pengumpulan Bahan dan Keterangan (Pulbaket) di Seksi Intelijen tuntas.

Dari beberapa temuan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Inspektorat Pelalawan, Korps Adhyaksa fokus pada satu item yang jumlah kerugiannya cukup besar.

"Dari LHP itu kita pilih satu yang paling besar angkanya. Itu yang akan difokuskan. Minggu depan kita mulai memanggil para pihak untuk dimintai keterangan," tambah mantan Kasi Barang Bukti Kejari Siak ini.

Informasi yang diperoleh tribunpekanbaru.com, dugaan korupsi yang dibidik Kejari Pelalawan terkait mark up pembelanjaan dan pengeluaran BUMD dalam kurun waktu tahun 2012 sampai 2016 silam.

Diduga ada oknum pejabat perusahaan plat merah itu yang sengaja menggelembungkan harga pembelian material perusahaan yang mengurusi arus listrik ini.

Bahkan jumlah temuannya cukup besar hingga miliaran rupiah.

"Ada bekas pejabat dan pegawai bagian pengeluaran yang harus mengembalikan dana itu. Tapi mungkin lantaran tidak mau, jadi masuk ke ranah hukum," kata sumber tribunpekanbaru.com.

Pelaksanaan tugas (Plt) Direktur Utama BUMD Tuah Sekata, Hanafi, saat dikonfirmasi tidak ingin berkomentar banyak dengan proses penyelidikan yang digelar Kejari Pelalawan atas dugaan korupsi di tubuh BUMD. 

"Kita menghormati proses hukum yang ada," tukas Sekretaris Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Pelalawan ini. (Tribunpekanbaru.com/Johannes Wowor Tanjung)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved