Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kondisi Prancis Kacau Balau, Produknya di Boikot Hingga Rusuh Karena Lockdown Covid-19

Diperkirakan pengendara telah menciptakan kemacetan lalu lintas ratusan mil saat mereka melarikan diri ke rumah kedua mereka di pedesaan Prancis.

via Mirror
kondisi kota di Prancis saat akan Lockdown 

Sebab, Covid-19 bisa kembali menyebar dengan mudah ke seluruh penjuru dunia.

Virus mematikan tersebut mulai mengganas di negara mode itu dalam dua pekan terakhir.

Jika tidak segera diantisipasi dengan tepat, 400.000 orang akan tewas.

Rata-rata kasus Covid-19 di Prancis saat ini mencapai 39.700 per hari.

Angka yang meningkat lebih dari dua kali lipat dari dua minggu lalu.

Tak hanya itu, kematian harian akibat Covid-19 di Prancis juga melonjak hingga hampir 250 per hari.

Dilansir dari Dailymail, menggilanya Covid-19 di Prancis memaksa Presiden Emmanuel Macron mengambil kebijakan Lockdown hingga akhir tahun.

Lockdown diambil lantaran jam malam di Prancis nyatanya tak mampu membendung gelombang infeksi.

Targetnya kebijakan itu untuk memangkas infeksi virus korona Prancis menjadi 5.000 per hari. 

"Target kami sederhana: secara tajam mengurangi infeksi dari 40.000 sehari menjadi 5.000 dan memperlambat kecepatan masuk ke rumah sakit dan perawatan intensif," katanya.

Ia mengatakan, kebijakan Lockdown bakal menjadi 'penyiksaan' bagi Prancis.

Tapi, kebijakan tersebut terpaksa diambil untuk menyelamatkan penduduk Prancis dari Covid-19.

Dalam kebijakan tersebut, bar, toko, dan restoran tutup sepenuhnya.

Pemerintah pun mendesak bisnis agar karyawannya bekerja dari rumah 'lima hari seminggu'.  

Macron mengatakan, beberapa toko dapat diizinkan buka pada pertengahan November jika situasinya membaik.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved