Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Penanganan Covid

Gubernur Riau : Wilayah yang Masih Orange Jangan Dululah Tatap Muka

Harus ada beberapa petimbangan terkiat dengan rencana belajar tatap muka. Gubernur Riau, Syamsuar ingatkan walikota dan Bupati

Editor: Budi Rahmat
Tribunpekanbaru.com
Seluruh SMP di Kepulauan Meranti mulai melakukan proses belajar tatap muka di sekolah hari ini Rabu (5/8/2020). Seperti pantauan Tribun di SMP N 1 Tebing Tinggi, Selatpanjang para siswa tampak sudah memasuki kelas saat itu. 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Gubernur Syamsuar pastikan tidak semua wilayah di Provinsi Riau diberikan lampun hijau untuk melaksanakan bekajar tatap muka.

Ada beberapa daerah yang menjadi perhatian Gubri agar tidak melaksanakan belajar tatap muka.

Hal tersebut menjadi perhatian atas beberapa pertimbangan ermasuk infeksi pada warga.

Kebijakan tatap muka terbatas di sekolah yang akan diterapkan di Kota Pekanbaru mendapat perhatian serius Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar, Minggu (15/11/2020).

Baca juga: Satgas Ingatkan Konsisten Terapkan Prokes, Balik dari Pekanbaru Keluarga di Kuansing Positif Corona

Baca juga: ALAMAK! Elon Musk, Orang Terkaya Ketiga di Dunia Terinfeksi Virus Corona?

Baca juga: Kasus Aktif Corona di Indonesia Menurun hingga 7,07 Persen, Satgas Klaim Penanganan Covid-19 Membaik

Gubri Syamsuar tidak merestui jika tatap muka terbatas di sekolah di lakukan di kecamatan yang banyak terjadi kasus Covid-19.

"Bagi kecamatan atau desa-desa yang jauh, silahkan saja, kalau memang di daerah itu tidak ada yang positif. Tapi kalau di daerah kota ini sepertinya belum lah," kata Gubri Syamsuar .

Gubri Syamsuar meminta kepada bupati dan walikota yang didaerahnya masih orange atau bahkan merah agar kembali mengkaji kebijakan tersebut.

Salah satunya adalah dengan melihat dan memperhatikan perkembangan kasus Covid-19 setiap harinya.

"Dilihat dulu lah perkembangan, setelah itu baru dibicarakan bersama, kemudian baru kita putuskan sekolah dimana saja yang boleh tatap muka," ujarnya.

Sebelumnya, Rencana Pemko Pekanbaru yang akan mengizinkan sekolah melakukan tatap muka secara terbatas harus dikaji dengan matang.

Sebab kata Ketua Ahli Epidemiologi Riau, dr Wildan Asfan Hasibuan, dengan status zona orange Covid-19, penularan Covid-19 masih sangat mungkin terjadi.

Sehingga jika tidak dipersiapkan dengan baik, maka pihaknya khawatir dikemudian hari akan muncul kluster baru dari lingkungan sekolah.

Untuk itu, pihaknya kembali mengingatkan kepada Pemko Pekanbaru untuk kembali mengkaji kebijakan tatap muka di sekolah dengan meminta masuk dari berbagai pihak.

Baca juga: PFI Pekanbaru Hadirkan Pameran Foto Virtual: Maskermu, Senjatamu Lawan Virus Corona

Baca juga: Bak Pulang Kampung, Virus Corona Ditemukan di Daging Sapi yang Diimpor China dari Brazil

Termasuk dari kalangan ahli epidemiologi.

"Itu memang ranahnya kebijakan walikota, tapi harusnya beliau bisa minta pertimbangan dari berbagai pihak, termasuk dari kita (epidemiolgi) agar kebijakan ini bisa diskusikan seperti apa penerapaanya," kata Wildan, Minggu (15/11/2020).

"Sebaiknya duduk sama-sama untuk mengambil kebijakan sekolah tatap muka, supaya bisa kita rumuskan seperti apa bentuknya," katanya.

Sebab menurut Wildan, dengan status penyebaran Covid-19 di Kota Pekanbaru yang masih orange patut dilihat perkembangannya.

Zona orange ini baru saja diperoleh oleh Kota Pekanbaru setelah sempat 10 pekan berstatus zona merah Covid-19.

"Harusnya dilihat dulu perkembangan selama beberapa hari kedepan ini seperti apa," ujarnya.

Namun jika kebijakan tatap muka di sekolah tersebut tetap juga di jalankan, perhimpunan ahli epidemiologi Riau memberikan sejumlah masukan.

Baca juga: BINGUNG, Siapa yang Pertamakali Terinfeksi, Padahal ada 18 Orang yang Positif Virus Corona

B

Baca juga: VIDEO Satu Keluarga Meninggal Karena Virus Corona Setalah Gelar Hajatan Pernikahan, Tamu Swab Massal

Salah satu yang menjadi catatan pentingnya adalah, bawah ahli epidemiologi Riau tidak akan merekomendasikan belajar tatap muka di sekolah untuk siswa TK dan SD.

"Pertama kami menyarankan agar belajar tatap muka di sekolah ini jangan dimulai dari siswa TK dan SD.

Kalau mau tatap muka silahkan dimulai dari jenjang SMP dan SMA dulu.

Melihat kondisi saat ini, kita sama sekali tidak merekomendasikan belajar tatap muka di sekolah untuk siswa TK dan SD," katanya. (Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgiono)

Catatan Redaksi:

Bersama-sama kita lawan Virus Corona.

Tribunpekanbaru.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

Ingat pesan ibu 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved