BRUTAL, Mulut Nenek 70 Tahun Disumpal Tanah,Disetubuhi Paksa Dibunuh Tubuhnya Dimutilasi di Semak
Peristiwa mengerikan tersebut berlangsung di desa Ollija, Distrik Vidisha, Madhya Pradesh India antara 18 hingga 19 November 2020
TRIBUNPEKANBARU.COM, GYARASPUR - Masa tua yang seharusnya dinikmati dengan hidup tenang tidak dialami seorang nenek di India.
Hidup wanita lanjut usia ( lansia) itu berakhir tragis dan mengerikan.
Nenek yang sudah berumur berusia 70 tahun tersebut dipaksa melayani hasrat seksual pelaku, kemudian nyawanya dihilangkan secara sadis.
Peristiwa mengerikan tersebut berlangsung di desa Ollija, Distrik Vidisha, Madhya Pradesh India antara 18 hingga 19 November 2020.
Awal kejadian disebutkan, sang nenek tua pergi untuk mengawasi ladangnya menjelang musim tanam berikutnya sebagaimana dilansir dari Catch News, Jumat (20/11/2020).
Baca juga: Inspektorat Dilibatkan Jaksa Hitung Kerugian Negara, Dugaan Korupsi di Tenayan Raya Pekanbaru
Baca juga: APES, Mobil Splash Terperosok ke Parit, Body Terjepit di Mulut Got,Banting Stir Saat Disalip Pemotor
Baca juga: NYARIS Lolos, Kirim 6.594 Butir Ekstasi Lewat Ekspedisi, Bungkusan Berlapis-lapis Dimasukkan Karung
Namun tak disangka, sekonyong-konying, seorang pria datang dan menyandera nenek tua itu secara brutal.
Tersangka lalu menyumpal mulut korban dengan tanah dan secara paksa melakukan persetubuhan dengan wanita lanjut usia tersebut.
Kepala Kepolisian Gyaraspur Mahendra Shakya mengatakan polisi tiba di tempat kejadian setelah mendapat laporan adanya mayat perempuan yang telah dimutilasi di semak-semak ladang.
Setelah itu, ada pihak yang mengaku kehilangan sanak saudaranya.
Mereka lantas diminta untuk mengidentifikasi mayat tersebut dan mengonfirmasi bahwa mayat tersebut adalah anggota keluarganya yang hilang.
Mayat korban lantas dikirim ke rumah sakit untuk dilakukan otopsi.
"Sepertinya kasus pemerkosaan dan pembunuhan. Korban diserang secara brutal, dan mulutnya diisi dengan tanah,” kata Shakya.
“Kasus pemerkosaan dan pembunuhan telah didaftarkan terhadap terdakwa, dan semua upaya sedang dilakukan untuk mengidentifikasi dan menangkap mereka," imbuhnya.
Pihak keluarga korban mengatakan kepada polisi bahwa mereka telah menyewa tanah untuk keperluan pertanian di pinggiran desa.
Mereka menambahkan korban telah pergi ke ladang setiap hari selama beberapa hari terakhir untuk memeriksa proses penyiraman yang sedang berlangsung, sebelum musim tanam.
Insiden tersebut telah mengirim gelombang kejut ke seluruh desa. Warga yang marah mendesak polisi untuk mempercepat proses penyelidikan.
Polisi telah menginterogasi beberapa tersangka dan penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan.
Penyandang Disabilitas di Pakistan Diperkosa Lalu Dibakar dan Dibunuh
Seorang laki-laki penyandang disabilitas asal Pakistan, Syed Ehsan (23), dilaporkan telah diperkosa, dibakar, dibunuh secara brutal.
Jenazahnya lalu ditemukan pada 8 November.
Keluarganya mengatakan Ehsan telah diculik pada 2 November dari rumahnya di Sohawa, Jhelum, Pakistan.
Sejak saat itu, dia menghilang dan tidak pernah kembali sebagaimana dilansir dari Desiblitz, Kamis (12/11/2020).
Pada 2 November malam, ketika Ehsan menghilang, pihak keluarga telah melapor kepada polisi dan penduduk desa ikut mencari keberadaan Ehsan.
Sayangnya, mereka tidak berhasil menemukan Ehsan.
Selang beberapa hari kemudian, tepatnya pada 8 November, jenazah Ehsan ditemukan mengambang di sebuah kolam, tertutupi dedaunan dan ranting.
Ketika jenazah Ehsan ditemukan, pakaian yang melekat di tubuhnya sama persis ketika dia hilang dari rumah.
Wajah Hasan juga terlihat terbakar. Ketika polisi membawa jenazah Eshan untuk diautopsi, ditemukan bukti bahwa Ehsan telah diperkosa dan ditusuk.
Sepanjang hidupnya, Ehsan menyandang disabilitas mental.
Ibunya telah tiada dan dia tinggal bersama ayah dan dua saudara laki-lakinya.
Dia tidak menjalin hubungan asmara atau berafiliasi dengan kelompok mana pun.
Keluarganya kaget dan bingung siapa yang tega melakukan tindakan tidak manusiawi itu kepada Ehsan.
Mereka melakukan semua yang mereka bisa untuk membantu penyelidikan polisi dan membuat masalah ini diketahui.
Saat ini, belum ada kemajuan dalam penyelidikan untuk menemukan pihak mana yang bertanggung jawab.
Keluarga Ehsan merasa hancur. Ehsan digambarkan keluarganya sebagai orang yang lugu dan baik hati.
Dia bergaul dengan semua orang dan tidak ada yang punya masalah dengannya atau membenci dia.
“Anak itu (Ehsan) tidak pernah melakukan (kekerasan) apa pun kepada siapa pun, atau mengatakan (keburukan) apa pun kepada siapa pun,” kata sepupu Ehsan, Waqas Shah.
Shah menambahkan bahwa Ehsan adalah seseorang yang selalu tertawa dan membuat semua orang tersenyum dan tertawa.
Karakter Ehsan membuat orang-orang sulit untuk menyakitinya bahkan berbuat buruk kepadanya.
Sekarang, keluarga Ehsan berusaha keras agar kejadian yang menimpa Ehsan didengar dan diketahui banyak orang.
Mereka mengumumkan kejahatan yang menimpa Ehsan melalui unggahan di media sosial dan mendesak orang-orang untuk membagikan tanda pagar (tagar) JusticeForEhsan.
Shah berpendapat bahwa jika kabar itu sampai kepada orang banyak, apalagi didengar keluarga keluarga kaya, kabar itu akan menyebar jauh dan luas.
“Dunia tempat kita tinggal tidak terlalu peduli dengan orang yang mungkin bukan yang terkaya,” sambung Shah.
( Sumber: kompas.com )
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penyandang Disabilitas di Pakistan Diperkosa, Kemudian Dibakar dan Dibunuh"
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hendak Awasi Ladang, Nenek Berusia 70 Tahun Diperkosa lalu Dibunuh di India"
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/ilustrasi-penyerangan-seksual-perkosaan-pencabulan-kekerasan_20151025_102050.jpg)