Viral Jenazah Dibonceng Melintang Pakai Motor, Sempat Akan Diangkut Pakai Angkot Tapi Sopirnya Kabur
Keluarga almarhum kemudian berupaya menyewa sebuah angkot untuk membawa jenazah, namun angkot tersebut malah kabur.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Sebuah video jenazah yang dibawa menggunakan kendaraan roda dua di Bogor baru-baru ini viral di media sosial.
Peristiwa itu rupanya terjadi di Jalan Griya Persada, Kelurahan Asem Barat, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, pada Minggu (22/11/2020).
Lurah Karang Asem Barat Wahyudi menjelaskan bahwa mayat tersebut merupakan seorang anak usia 4 tahun bernama Dito Candra Wijaya yang masih warga Karang Asem Barat.
Dia menjelaskan bahwa awalnya pada Jumat (20/11/2020) lalu, almarhum mengalami sakit panas.
Kemudian pada Minggu (22/11/2020) kondisi kesehatan almarhum semakin parah lalu dibawa ke rumah sakit.
Baca juga: Bermodal Gunting Lipat Kecil, Andra Sukses Gasak Honda Beat, Namun Aksinya Terekam CCTV
"Pasa hari Minggu tanggal 22 November 2020 kondisi almarhum sudah lemas. Pukul 07.00 WIB almarhum dibawa ke RS Insani dan dokter menyatakan bahwa anak tersebut sudah meninggal," terang Wahyudi dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/11/2020).
Tidak sampai di sana, keluarga almarhum yang tak langsung percaya membawa almarhum ke rumah sakit lain yakni RS Permata Pertiwi.
Setelah itu, keluarga baru percaya bahwa almarhum sudah meninggal dunia.
Keluarga alamrhum kemudian meminta ambulans kepasa RS Permata Pertiwi namun rumah sakit ini mengaku bahwa ambulans khusus jenazah tidak tersedia yang ada hanya ambulans khusus yang sakit.
Keluarga almarhum kemudian berupaya menyewa sebuah angkot untuk membawa jenazah, namun angkot tersebut malah kabur.
"Keluarga masih berusaha sewa angkot, tapi karena masih mengurus surat kematian, angkot tersebut kabur," kata Wahyudi.
Baca juga: Lima Hari Dicari Jasad Jamhari Tak Ditemukan, Pencarian Korban Tenggelam di Sungai Indragiri
Akhirnya terpaksa jenazah almarhum dibawa pulang menggunakan kendaraan roda dua atau sepeda motor.
Saat dibawa pulang ke rumah menggunakan sepeda motor, almarhum dibawa oleh dua orang tetangga keluarga almarhum.
"Akhirnya jenazah dibawa oleh kendaraan roda dua yang dikendarai oleh Poniman dan yang menggendong adalah Haryanto. Mereka adalah tetangga keluarga almarhum," ungkapnya.
Terkait videonya yang viral, kata Wahyudi, pihak keluarga tak tahu menahu siapa yang merekam dan menyebarkan video tersebut.
Diberitakan sebelumnya, video viral berdurasi 23 detik tersebut memperlihatkan pengendara motor membawa sesuatu yang tak biasa.
Kejadian itu tampak direkam oleh pengendara lain di belakangnya.
Pengendara motor yang tampak di dalam video terlihat membawa sesosok mayat.
Mayat tersebut tampak terbungkus kain batik dan dibawa di atas motor dalam posisi melintang dipegang oleh penumpang motor tersebut.
Sontak hal itu pun direspon dengan menyebut nama tuhan oleh pria di balik perekam video.
"Ya Allah ya Rob. Masih ada yang kayak gini, bawa mayat di motor," ujar pria perekam video.
Pria yang merekam video itu juga sempat mengeluarkan kata-kata kasar karena menuding pihak rumah sakit tidak menyediakan ambulans untuk jenazah yang dibawa menggunakan kendaraan roda dua tersebut.
Mayat Siswa SMA Dikubur Teman di Kebun Karet
Abdie Haqim Perdana alias Dedek (15) Siswa SMA di Lubuk Linggau yang sempat dinyatakan hilang selama 2 minggu, kini ditemukan tewas.
Korban tewas akibat dibunuh dan dirampok, kemudian mayatnya dikubur oleh temannya sendiri di kebun karet.
Mayat korban dikubur tepatnya, di Kelurahan Air Kuti, Kecamatan Lubuk Linggau Timur I, Kota Lubuk Linggau.
Seorang saksi mata yang memberanikan bercerita ke keluarga Dedek walaupun dia diancam oleh para pelaku dan pembunuhan tersebut terbongkar.
Polisi pun menangkap empat tersangka yakni AG (18), RR (17), RJS (18), dan AM (27).
Sementara satu pelaku lainnya WA (16) masih buron dan dalam pengejaran polisi.
Pembunuhan terjadi pada Minggu (1/11/2020).
Menurut Angga, paman Dedek, ia terakhir bertemu keponakannya pada Sabtu (31/10/2020) malam.
Keesokan harinya, Minggu sore Dedek pamit ke ibunya untuk main ke rumahnya temannya.
Ia pergi menggunakan motor ibunya karena motornya sendiri belum dipasang plat nomor.
Sejak saat itu, kabar Dedek tak diketahui oleh keluarganya.
"Terus pas hari Minggu (1/11/2020) sekitar pukul 15.00 menjelang sore, dari cerita ibunya, kalau Dedek pamitan mau main".
"Saat itu Dedek sedang masang plat sepeda motornya."
"Karena sepertinya buru-buru setelah mendapat telpon temannya, Dedek nggak makai motornya sendiri karena platnya belum terpasang, tapi makai motor ibunya," tutur Angga dilansir dari Tribunsumsel.com.
Keluarga pun mencari keberadaan Dedek dan menginformasikan hilangnya korban di media sosial.
Saksi Berani Buka Suara
Kasus tersebut sebut terungkap setelah salah satu mata yang mengetahui peritiwa hilangnya Dedek menemui keluarga siswa SMA tersebut.
Saksi mata bercerita jika Dede bukan hilang tapi dibunuh oleh temannya sendiri.
Selama ini, saksi mata tak berani bercerita karena para pelaku mengancamnya.
Namun karena tak tahan dan merasa bersalah, ia pun menceritakan semua peristiwa tersebut ke keluarga Dedek.
Pihak keluarga kemudian melapor ke kepolisian.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Lubuk Linggau AKP Ismail mengatakan tersangka AG berencama untuk merampok Dede.
AG dan WA kemudian meminta Dedek mengantarkan mereka ke kawasan dekat Bandara Silampari dengan alasan hendak ke rumah bibi tersangka.
Di tengah jalan saat di atas motor, korban ditusuk dengan pisau.
Pelaku kemudian menganiaya korban hingga tewas.
"Korban sempat terjatuh saat ditusuk di atas motor, lalu kedua pelaku ini kembali menganiayanya hingga tewas".
"Korban tewas karena mengalami luka di leher yang parah," kata Ismail melalui pesan singkat, Jumat (20/11/2020).
Setelah korban tewas, kedua pelaku langsung mengambil motor dan ponsel milik korban untuk dijual.
Uang hasil penjualan itu dibagi ke lima tersangka sebelum akhirnya tertangkap.
"Keesokan harinya, tiga tersangka yakni AG, RR, RJS mengubur jasad korban pada tengah malam agar aksinya tidak diketahui," ujar Ismail.
"Otak dari perampokan ini adalah AG yang merupakan teman korban. Motifnya ingin menguasai barang korban," kata Ismail.(*)
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Kronologi Mayat Dibonceng Motor di Bogor, Sempat Akan Diangkut Pakai Angkot Tapi Sopirnya Kabur, dan Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul Mayat Siswa SMA Dikubur Temannya di Kebun Karet, Pelaku Rampok Motor Dedek Lalu Menjualnya,