Daerah Ini Tetapkan KLB, Warganya yang jadi Korban Keracunan Makanan Pesta Pernikahan Bertambah
Hingga saat ini, jumlah korban keracunan makanan bertambah menjadi 311 orang dan telah menjalani perawatan di RSUD dan puskesmas.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Pemerintah Kabupaten Buton akhirnya menetapkan status kejadian luar biasa ( KLB) dengan adanya peristiwa ratusan warga keracunan makanan usai menyantap pesta pernikahan di Desa Galanti, Kecamatan Wolowa, Kabupaten Buton.
Hingga saat ini, jumlah korban keracunan makanan bertambah menjadi 311 orang dan telah menjalani perawatan di RSUD dan puskesmas.
“Untuk status ini sudah bisa kita katakan KLB. Kita sudah lakukan penyelidikan kasus secara epidomologi di lapangan dan kita mengumpulkan data,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Buton, Djufri D, Rabu (2/12/2020).
Djufri menambahkan, Dinas Kesehatan juga telah melakukan penyuluhan kepada masyarakat terhadap bahaya keracunan makanan.
Baca juga: Lintas Siantar-Medan Ditutup Sementara, Jalan Digenangi Banjir Setinggi Lutut Orang Dewasa
“Dalam penyuluhan tersebut kita sampaikan, siapa saja yang merasakan panas atau muntah-muntah, kita arahkan pelayanan ke rumah sakit,” ujarnya.
Selain itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Buton juga telah mengirimkankan delapan sampel bahan makanan ke BPOM di Kendari.
“Sementara kita lagi menunggu hasil laboratorium dari propinsi, karena lagi diperiksa semua, apakah mengandung kimia atau sebagainya, kami lagi menunggu esok,” ucap Djufri.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan, hingga Rabu (2/12/2020) warga yang diduga keracunan makanan sebanyak 311 orang.
Jumlah tersebut terdiri 265 korban rawat inap dan rawat jalan, dan 46 orang dinyatakan sembuh.
Baca juga: Mandi Sore Bersama Adik-adiknya di Batang Kuranji, Siswi SMA di Padang Tenggelam dan Meninggal Dunia
Seorang Balita Meninggal
Pada hari Selasa (1/12/2020), jumlah korban keracunan makanan saat pesta pernikahan di Desa Galanti, Kecamatan Wolowa, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, terus bertambah.
Bupati Buton La Bakry mengatakan, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan dan RSUD Buton terdapat 212 orang dirawat.
“Sebagian itu sudah kembali dan sebagian besar masih dirawat intensif di rumah sakit dan puskesmas. Ada 1 orang meninggal, balita umur 3 tahun, mengalami dehidrasi dan ada dugaan terlambat dibawa ke rumah sakit,” kata La Bakry saar melihat kondisi warga di RSUD Buton, Selasa.
Sebelumnya, pada Senin (30/11/2020) sore tercatat 23 pasien yang diduga mengalami keracunan makanan dirawat di UGD RSUD Buton.
Baca juga: Saksi Sempat Panik, Pengurus Parpol di Kota Padang Ditemukan Meninggal Dunia di Atas Sofa
Namun pada keesokan harinya bertambah menjadi 60 orang. Selain itu, terdapat juga 142 warga Desa Galanti dirawat di Puskesmas Wolowa dan 10 orang dirawat di Puskesmas Siontapina.
“Kita berharap penanganan medis dapat segera dapat memulihkan kondisi mereka. Beberapa Langkah yang dilakukan saat ini, melacak kembali warga jangan sampai masih ada yang tertinggal di rumah gejala mual dan lainnya namun tidak ke rumah sakit, makanya harus segera ke rumah sakit,” ujar La Bakry.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Korban Keracunan Makanan Pesta Pernikahan Jadi 311 Orang, Pemkab Buton Tetapkan KLB" dan Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Korban Keracunan Makanan Pesta Pernikahan Bertambah Jadi 212 Orang, 1 Balita Tewas",
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/warga-keracunan.jpg)