Gawat, Penderita HIV AIDS di Kuansing Riau Meningkat Tahun Ini
Penderita HIV AIDS di Kuansing tahun ini mengalami peningkatan bila dibanding tahun lalu.
Penulis: Dian Maja Palti Siahaan | Editor: Ariestia
TRIBUNPEKANBARU.COM, TELUK KUANTAN - Penderita HIV AIDS di Kuansing tahun ini mengalami peningkatan bila dibanding tahun lalu. Namun penambahan yang cukup signifikan terjadi pada 2018 lalu.
Kepala bidang pencegahan dan pengendalian penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Diskes) Kuansing, Jumardi mengatakan tahun ini ada 9 warga yang mengidap HIV AIDS.
"Tahun ini tambah 9 orang," kata Jumardi, Rabu (2/12/2020).
Bila dibandingkan dengan penambahan pada tahun lalu, tahun 2020 jelas mengalami peningkatan.
Tahun lalu, penambahan penderota HIV AIDS di Kuansing sebanyak 5 atau 6 orang.
Penambahan pada 2018 dinilai paling tinggi.
Saat itu ada 17 penderita HIV AIDS di Kuansing.
"Paling banyak itu 2018. Ada 17 penderita," terangnya.
Dinas Kesehatan Kuansing sendiri mulai melakukan pendataan penderita HIV AIDS sejak 2015 lalu.
Bila dihitung sejak 2015 lalu hingga saat ini, total penderita HIV AIDS di Kuansing sebanyak 35 orang.
Pada 1 Desember setiap tahunnya, diperingati sebagai hari HIV AIDS sedunia. (Tribunpekanbaru.com/Palti Siahaan)
------------------------------------------------------------------------
Bertambah 214 Kasus hingga Oktober,Wawako Pekanbaru Ajak Masyarakat Jauhi Potensi Penularan HIV/AIDS
Ada sejumlah potensi penularan HIV/AIDS yang patur diwaspadai oleh masyarakat.
Oleh karena itu, Wakil Walikota Pekanbaru, Ayat Cahyadi mengajak masyarakat menjauhi potensi penularan HIV/AIDS tersebut.
Apalagi penularan HIV/AIDS tidak cuma lewat hubungan seks berisiko.
Ada penularan lewat transfusi darah hingga penggunaan jarum suntik secara bergantian.
Baca juga: 368 Surat Suara Lebih dan Rusak Serta 8 Plakat Cetak Pilkada Kepulauan Meranti Dimusnahkan
Baca juga: Mengapa Ali Ngabalin tak Ditangkap Meski 1 Rombongan dengan Edhy Prabowo? Novel Baswedan Buka Suara
Baca juga: Ada Baju Loreng di Rumah Terduga Teroris Arno, Ketua RT Sampai Kaget, Ada Buku Jihad Juga
"Mudah-mudahan dengan kita rutin memberi pencerahan, kasus HIV/AIDS bisa kita tekan," jelasnya usai menghadiri Peringatan Hari AIDS Sedunia di Rutan Sialang Bungkuk, Selasa (1/12/2020).
Politisi PKS ini mengajak semua pihak berkolaborasi dalam penanggulangan HIV/AIDS.
Apalagi tahun ini pemerintah pusat mendorong upaya penanggulangan HIV/AIDS agar zero pada 2030.
"Ini tugas berat bagi pemerintah kota, namun ini sudah ditargetkan. Kita harus siap, kita harus berkolaborasi," ujarnya.
Ayat menilai semua pihak bisa bekerjasama dalam upaya penggulangan kasus HIV/AIDS secara menyeluruh.
Ia juga mengajak instansi terkait bisa memberi pencerahan kepada masyarakat.
Jumlah kasus HIV dan AIDS di Kota Pekanbaru terus bertambah hingga Oktober 2020.
Jumlah kasus HIV bertambah 214 kasus.
"Sedangkan kasus AIDS bertambah sebanyak 164 kasus," paparnya.
Total secara kumulatif sejak tahun 2008 kasus HIV mencapai 2.008 kasus.
Sedangkan kasus AIDS mencapai 1.895 kasus.
Ajak Semua Pihak Ikut Dalam Penanggulangan HIV/AIDS
Ayat Cahyadi yang juga Ketua Pelaksana Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Pekanbaru, mengajak semua pihak terlibat dalam penanggulangan AIDS.
Ayat menyebut upaya penanggulangannya membutuhkan dukungan semua pihak.
Ayat menyebut bahwa dukungan ini seiring tema peringatan Hari AIDS tahun 2020. Ada upaya memperkuat kolaborasi untuk meningkatkan solidaritas.
"Jadi ada kolaborasi seluruh pihak terkait dan masyarakat umum. Semuanya bergerak bersama," ujarnya.
Menurutnya, harus ada sinergi dalam mencegah serta mengendalikan kasus HIV/AIDS. Satu cara efektif mendorong tes HIV yang berlanjut dengan pengobatan sejak dini.
"Inilah upaya bagi pasien yang terdiagnosa HIV positif," jelasnya.
Ayat pun mendorong agar upaya pencegahan dan penanggulangan AIDS tetap berlangsung selama pandemi Covid-19. Begitu juga dalam pengobatan bagi Orang dengan AIDS (ODHA).
Wakil Walikota Pekanbaru ini pun mengingatkan tenaga medis dan para penjangkau bisa disiplin mengikuti protokol kesehatan.
"Maka jajaran instansi terkait di lemerintah kota tetap melaksanakan upaya penanggulangan AIDS sesuai tugasnya masing-masing," jelasnya.
KPA pun ikut dalam upaya menekan penyebaran HIV/AIDS di Pekanbaru. Caranya dengan mengajak pasien HIV/AIDS aktif memeriksakan dirinya ke puskesmas.
Apalagi untuk layanan VCT tersedia di 21 puskesmas.
"Mereka juga dibantu untuk akses pengobatan dan layanan kesehatan," terangnya.
Waspadai penularan HIV/AIDS. Penularannya tidak cuma lewat hubungan seks.
Ada penularan lewat transfer darah dan penggunaan jarum suntik secara bergantian. (*)
Baca juga: Cetak Sejarah, Bayi Ini Seharusnya Sudah Berusia 27 Tahun, Seumuran Ibu yang Melahirkannya
Baca juga: Mertua Rudapaksa Menantu, Akhirnya Malah Bunuh Anak Sendiri yang Marah Istrinya Dicabuli
Baca juga: 9 Tahun Jagain Jodoh Orang, Pria Nangis Guling-guling Depan Rumah Ingat Mantan yang Sudah Nikah
Baca juga: Bukan Cuma Hewan yang Kamuflase, Tanaman Liar Ini Lakukan Penyamaran Akibat Sering Diincar Manusia
Baca juga: Mertua Kembalikan Kado Ultah dari Nia Ramadhani, Istri Ardi Bakrie Awalnya Heran, Tapi Jadi Paham
Baca juga: ULAR PITON Besar Panjang 7 Meter Muncul dari Seberang Sungai yang Meluap, Mangsa 2 Ekor Kambing
Baca juga: Heboh Kabar Aksi Rampok dan Begal di Tol Pekanbaru - Dumai, Pengelola Belum Terima Laporan Resmi
Baca juga: Perbandingan Kekuatan Militer Indonesia vs Malaysia, Indonesia di Atas Tapi Malaysia Unggul yang Ini
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/aids_20170508_153010.jpg)