Perahu Tak Muat Saat Evakuasi Banjir di Medan, 6 Orang Termasuk Balita Dilaporkan Hilang
Salah seorang warga yang sempat naik ke perahu Basarnas menceritakan, ada ibu-ibu mengendong balita dan beberapa orang lainnya tak muat saar evakuasi.
Namun sampai di gerbang kompleks, ia tidak diizinkan masuk lagi. Karena air sudah naik setinggi dada.
"Padahal enggak lama. Paling lima menitan," ujarnya.
Hutagalung sementara menarik nafas lega karena anak dan istrinya sudah bisa dihubungi.
"Mereka naik ke atap. Tapi maunya cepatlah dievakuasi. Hujan masih turun dan di dalam gelap sekali karena listriknya dimatikan," katanya.
Puluhan warga menunggu di gerbang kompleks dengan harap-harap cemas.
Rata-rata sudah bisa menghubungi keluarganya. Namun tangis histeris masih terdengar dari mereka yang masih kehilangan kontak.
Sebanyak enam perahu karet, masing-masing tiga dari Basarnas, dua BNPB, dan satu Polda Sumut sudah diturunkan ke lokasi banjir untuk mengevakuasi warga.
Sekitar pukul 00.00 WIB, tim Basarnas Medan terus menerima telepon warga yang terkena banjir di Perumahan De Flamboyan tersebut.

Bahkan di salah satu video rekaman warga, terlihat telah mengungsi di lantai dua rumah dan terlihat dua mobil sudah hanyut terbawa air.
"Ya Allah banjir tanggul jebol, pak cepatan, astagfirullah, pak cepatlah takut," tutur warga sambil merekam kondisi terkini lewat video 19 detik.
Kawasan Perumahan De Flamboyan tersebut sudah bak danau berwarna cokelat.
Informasi yang dihimpun, ratusan warga sudah mengungsi di atap/genteng rumah dan di lantai dua rumah menunggu dievakuasi tim BPBD dan Basarnas.
Ketinggan air sudah mencapai 2 hingga 3 meter dan sudah menutup rumah warga. Bahkan beberapa video menunjukkan mobil dan motor warga sudah hanyut tergenang air.
Humas Badan SAR Nasional (Basarnas) Kota Medan, Hisar Turnip menyebutkan bahwa perkiraan ada total 500 Keluarga yang terkena bencana ini.
"Ini di Perumahan De Flamboyan, taffsiran 500 KK, karena dari 1 jam yang lalu enggak ada berhentinya telefon saudara-saudara dari luar Medan juga. Doprediksi 500 KK, perumahan itu aja," tuturnya.