Varian Baru Virus Corona Tak Terkendali, Pemerintah Akan Berlakukan Lockdown
Hasil penyelidikan, ditemukan varian baru virus corona. Varian tersebut tak terkendali. Pemerintah tak mau ambil resiko. Akan berlakukan lockdown
TRIBUNPEKANBARU.COM- Bikin khawatir. menteri ini menyebutkan bahwa varian baru dari virus corona ternyata jauh tidak terkendali.
Kenyataan itu menjadikan warga harus benar-benar mewaspadainya.
Apalagi virus corona masih menjadi momok dan membuat pemerintah membuat kebijakan menutup akses warga berupa lockdown
Baca juga: Pasien Covid-19 yang Meninggal di Pelalawan Jadi 11 Orang, Total Kasus Corona Capai 1.006
Baca juga: Vaksin Covid-19 Bisa Picu Alergi Parah, Siapa Saja yang Sebaiknya Tidak Diberi Vaksin Corona?
Baca juga: AWAS! Vaksin Virus Corona Palsu Beredar di Pasar Gelap, Segini Harganya

Itulah yang dikatakan Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock pada Minggu (20/12/2020).
Menurutnya varian baru virus corona tak terkendali.
Akibatnya, Pemerintah Inggris memberlakukan lockdown ketat saat Natal di London dan Inggris tenggara.
Hancock juga memperingatkan, aturan-aturan ketat bisa tetap berlaku sampai vaksin Covid-19 disuntikkan sepenuhnya.
"Kami bertindak sangat cepat dan tegas," kata Hancock kepada Sky News, seraya membenarkan adanya perintah "di rumah aja" dan penutupan toko-toko non-esensial.
Aturan ini akan berdampak ke sekitar sepertiga populasi "Negeri Ratu Elizabeth".
"Sayangnya strain baru ini di luar kendali. Kita harus mengendalikannya," ucap Hancock.
Sebelumnya Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Sabtu (19/12/2020) mengumumkan, orang-orang garus membatalkan rencana Natal dan tetap di rumah karena jenis baru virus corona ini menyebar jauh lebih cepat.
Kepada Sky News Hancock berkata, situasinya sangat serius.
"Akan sangat sulit mengendalikannya sampai kami mendapat vaksinnya. Inilah yang kita hadapi selama beberapa bulan mendatang."
Baca juga: Wanita Ini Dapat Uang Enak 7 Miliar sebagai Kompensasi Pendemi Virus Corona, Terungkap Fakta Ini
Baca juga: Tren Pasien Suspek Dinyatakan Positif Corona Masih Terjadi, Covid-19 di Pelalawan Tembus 1.000 Kasus
Dilansir dari AFP, para ilmuwan pertama kali mendeteksi varian baru virus corona ini pada pasien bulan September.
Susan Hopkins dari Public Health England menerangkan kepada Sky News, pihaknya sudah menginfokan ke pemerintah pada Jumat (18/12/2020), ketika pemodelan mengungkap jenis baru virus corona tersebut.