Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

PILU, Hidup Melarat dan Tak Tahan Diejek Tetangga, Keluarga Miskin Ini Pilih Asingkan Diri di Hutan

Menurut Oloandi, selama ini tidak pernah memperoleh bantuan sosial, meski sudah didata berkali-kali untuk penerima bantuan terdampak Covid-19.

Editor: CandraDani
Istimewa
Anak-anak di pedalaman Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT) setiap hari harus berjuang melewati medan yang berat, menembus hutan, berjalan di antara pepohonan dan menyebrangi sungai yang deras untuk bisa sampai ke sekolah. 

Sering Didata Pemerintah

Selama ini, kata Oloandi pendataan memang sering dilakukan Pemerintah terhadap keluarga kurang mampu.

Mirisnya, meski sudah terdata Oloandi tak pernah merasakan bantuan yang seharusnya menjadi haknya.

Padahal, kata Oloandi tetangganya semasa di perkampungan berhasil memoeroleh bantuan.

"Kalau data sering, tapi enggak pernah dapat bantuan. Tinggal datanya aja yang tinggal, padahal tetangga dapat juganya,"keluh Oloandi.

Seorang warga di Kota Palopo secara sukarela mengisolasi diri di hutan bakau untuk memutus mata rantai covid-19 setelah pulang dari Kota Makassar, Senin (27/04/2020)
Seorang warga di Kota Palopo secara sukarela mengisolasi diri di hutan bakau untuk memutus mata rantai covid-19 setelah pulang dari Kota Makassar, Senin (27/04/2020) (KOMPAS.COM/MUH. AMRAN AMIR)

Atas kesenjangan yang dialami, Oloandi berharap pemerintah di republik dapat berlaku adil.

"Tempat tinggal kami yang paling parah, kalau bisa pemerintah sudilah membantu,"harap Oloandi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Badan Pusat Statistik (BPS) Tapsel, ada 25 ribu lebih warga dengan kategori miskin. Data tersebut tercatat pada bulan Oktober 2020.(*)

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Selalu Diejek Tetangga dan Tak Pernah Dapat Bansos, Keluarga Miskin Ini Pilih Asingkan Diri di Hutan, 

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved