Mayat Menjerit dan Menangis saat Dikremasi, Peristiwa Menakutkan Itu Dijawab Ahli Konselor Spiritual
Saat proses kremasi dilakukan, banyak rumor mengerikan bertebaran dalam proses kremasi. Salah satunya adalah kisah tangisan atau teriakan
Bagi pasien yang melakukan pengobatan sebelum meninggal dunia, mereka juga akan mengalami kondisi serupa.
Karena obat-obat disuntikkan ke dalam tubuh mereka memengaruhi tulang.
"Saat dokter menyadarkan pasien, udara tambah dipompa ke paru-paru dan perut, hingga saat pasien meninggal dunia, udara masih keluarkan," kata Celeb Backe, spesialis kesehatan di Maple Holistik.
Di luar jika dokter memberikan tekanan pada tubuh saat menggerakannya, dari situ jenazah akan mengeluarkan suara seperti mengerang dan mendesis.
Mereka juga masih bisa menahan udara di paru-paru sampai sebelum dilepaskan, atau dikeluarkan sehingga menyebabkan suara seperti teriakan.
Mayat Hidup Lagi gegerkan Satu Negara
Kisah mayat kembali hidup mengegerkan satu negara sempat viral beberapa waktu lalu.
Hal ini dialami seorang pria bernama Peter Kigen, hidup lagi setelah tiga jam dinyatakan meninggal dunia.
Keluarga mereka tak terima dengan tindakan rumah sakit yang sempat menyatakan anggota keluarga mereka telah meninggal dunia.
Begitulah seorang pria membuat heboh seisi Kenya.
Peristiwa yang diliput media massa dan TV nasional di Kenya itu terjadi pada 24 November 2020 lalu.
Bagaimana itu bisa terjadi?
Peter Kigen (32) dinyatakan sudah meninggal dunia secara medis di Rumah Sakit Kapkatet, di Distrik Kericho, Kenya.
Tubuh Peter lalu dibawa ke kamar mayat untuk disimpan.
Tiga jam kemudian, saat petugas menyuntikkan formalin untuk mengawetkannya, ia menjerit kesakitan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/kematian_membludak_sejak_wabah_covid-19_mayat_harus_antre_untuk_dikremasi_di_rumah_duka_meksiko.jpg)