Kecelakaan Sriwijaya Air
Sejumlah Temuan dari Lokasi Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ-182
Diketahui, pesawat ini mengangkut penumpang sebanyak 56 penumpang, terdiri dari 46 dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 secara perlahan mulai menemukan titik temunya.
Pesawat dengan rute penerbangan Jakarta-Pontianak jatuh di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021).
Dalam pencarian di hari kedua, personel TNI Angkatan Udara (TNI AU) dan TNI Angkatan Laut (TNI AL) menemukan sejumlah barang bukti yang kuat dugaan berhubungan dengan jatuhnya Sriwijaya Air.
Diketahui, pesawat ini mengangkut penumpang sebanyak 56 penumpang, terdiri dari 46 dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi.
Sejumlah personel dari berbagai instansi lembaga bersama-sama menggelar operasi gabungan untuk mencari jenazah dan puing-puing bagian pesawat.
Baca juga: Seperti Inilah Penampakan Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dari Bawah Laut, Kondisi Hancur Berkeping
Tumpahan minyak
Pada pencarian ini, personel TNI AU menemukan tumpahan minyak yang diduga berasal dari Sriwijaya Air di sekitar selatan Pulau Laki.
Dugaan tumpahan minyak ini berasal dari adanya perubahan warna air pada permukaan laut.
"Kami bisa melihat adanya anomali perubahan atau kontras warna permukaan laut. Saya berasumsi bahwa itu adalah tumpahan minyak," ujar Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Udara (Asops KSAU) Marsekal Muda TNI Henri Alfiandi usai memantau lewat udara sebagaimana dikutip dari antaranews.com, Minggu (10/1/2021).
Dengan perubahan permukaan laut itu, Henri meyakini hal itu merupakan tumpahan minyak Sriwijaya Air.
"Sangat jelas sekali. Anomali perubahan kontras itu dan luas sekali jangkauannya karena kurang lebih 18 jam, kira-kira itu tumpahan minyak bahan bakar pesawat," kata dia.
Dalam pencarian itu, pihaknya juga menemukan banyaknya serpihan. Ia meyakini jika serpihan itu bukan berasal dari sampah.
"Saya tak yakin apakah itu serpihan laut, yang jelas itu sampah. Sampah itu terdiri atas berbagai macam. Akan tetapi, kecurigaan kami itu adalah bagian dari hal yang mudah mengapung dari bagian pesawat," ucap dia.
Baca juga: 18 Penyelam Bantu Cari Serpihan Pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Begini Kondisinya di Bawah Laut
Pesawat hancur
Di lokasi berbeda, Korps Pasukan Khas (Kopaska) TNI AL telah menemukan serpihan yang berasal dari pesawat Sriwijaya Air.
Anggota penyelam Kopaska, Mayor Laut Edi Tirtayasa mengatakan kondisi Sriwijaya Air ditemukan hancur berkeping-keping.
"Di dalam laut ada serpihan pesawat, pesawat hancur total," kata Edi di tengah operasi pencarian.
Temuan serpihan mesin dan hidrolik kabin pesawat
Sementara itu, Detasemen Jalamangkara (Denjaka) TNI AL juga menemukan serpihan tubuh pesawat, serpihan mesin dan hidrolik kabin penumpang di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang.
Salah satu serpihan yang ditemukan juga berupa plat besi berukuran panjang sekitar 3 meter.
Serpihan ini ditemukan tim penyelam di kedalaman 16 meter.
Baca juga: Kisah Satu Keluarga Batal Naik Pesawat Sriwijaya Air yang Nahas Nahas, Padahal Tiket Sudah Dibeli
100 Kantong Jenazah Disiapkan
Palang Merah Indonesia (PMI) menyiapkan kantong jenazah untuk para korban pesawat Sriwijaya Air jatuh di Pulau Laki, Kepulauan Seribu.
Diketahui, ada 100 kantong jenazah untuk korban Sriwijaya Air SJ 182 disiapkan langsung oleh pihak PMI saat ini.
Persiapan kantong jenazah korban Sriwijaya Air, menyusul adanya informasi pesawat Sriwijaya Air hilang kontak dan berujung pesawat Sriwijaya Air jatuh di Kepulauan Seribu.
Pesawat Sriwijaya Air hilang kontak dan jatuh di Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2021).
Menurut Kasub Divisi penanggulangan bencana PMI pusat Ridwan S Charmab, personel relawan disiapkan 100 orang (termasuk 1 team penyelam dari PMI Jakarta Utara).
Ada yang di pantai Tanjung Kiat dan ada yang ikut dengan Tim SAR TNI-AL di Kapal Perang RI.
"Merespons kejadian hilang kontak tersebut, PMI merespon dengan menyiagakan pertama dengan standby call dengan relawan sebanyak 100 orang"
"hingga kantung jenazah 100 buah akan diikutkan di KRI Gilimanuk malam ini," kata Ridwan dalam keterangan pers.
Selain itu, kata Ridwan, PMI juga menyiapkan perahu karet yang akan digerakkan di sekitar Pantai Tanjung Kait, Kabupaten Tangerang-Banten yang dekat dengan titik kordinat jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182, serta lima unit ambulan jenazah di lokasi yang sama.
"Ambulans jenazah standby 10 unit di Dermaga JICT Pelabuhan Tanjung Priok untuk mengangkut jika ada jenazah yg ditemukan di laut oleh tim SAR Gabungan dan dibawa ke Dermaga JICT Tj Priok"
"Selanjutnya diangkut menggunakan mobil jenazah ke RS Pusat Polri Dr Said Sukanto Kramat Jati-Jaktim," jelas Ridwan.
Berdasarkan catatan, Sriwijaya Air SJY182 yang hilang kontak mengangkut total 62 orang, terdiri dari 50 penumpang dan 12 kru.
Jumlah 50 penumpang tersebut terdiri dari 40 dewasa, 7 anak-anak dan 3 bayi.
Pesawat Sriwijaya SJY-182 8735 PKCLC Soekarno-Hatta-Pontianak take off pada pukul 14.36 WIB.
Pada pukul 14.37 WIB pesawat sempat diberikan izin untuk naik ke ketinggian 29 ribu kaki dengan mengikuti standar instrumen.
Pada pukul 14.40 WIB dari Jakarta melihat pesawat Sriwijaya SJY-182 tidak ke arah 75 derajat melainkan ke barat laut. Setelahnya hilang dari radar.
Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Temuan-temuan TNI dari Lokasi Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182...", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2021/01/10/14312631/temuan-temuan-tni-dari-lokasi-jatuhnya-sriwijaya-air-sj-182?page=all#page2.
Penulis : Achmad Nasrudin Yahya
Editor : Bayu Galih
