Vaksinasi Covid 19
Meski Sudah Divaksin, Masyarakat Riau Diminta Tetap Jalankan Protokol Kesehatan
Yovi juga menjelaskan, dampak vaksin sendiri terhadap penularan Covid-19 tidak bisa langsung terlihat saat ini, namun butuh waktu enam hingga sembilan
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU -- Walau vaksinasi telah mulai dilaksanakan di Provinsi Riau, namun masyarakat diminta untuk tetap menjaga dan mentaati protokol kesehatan seperti biasanya.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Riau, dr Indra Yovi mengatakan, tidak ada perubahan dalam penerapan protokol kesehatan yang dilakukan sebelum dan setelah vaksin.
Artinya, masyarakat tetap diharuskan untuk selalu menggunakan masker, tidak berkerumun, selalu mejaga kebersihan tangan dan lainnya.
"Tidak ada perubahan terhadap kewajiban mematuhi protokol kesehatan, walaupun sudah dilakukan vaksinasi, jangan berfikir dengan adanya vaksin protokol kesehatan tidak wajib dilaksanakan," kata Indra Yovi kepada Tribunpekanbaru, Sabtu (16/1/2021).
Yovi juga menjelaskan, dampak vaksin sendiri terhadap penularan Covid-19 tidak bisa langsung terlihat saat ini, namun butuh waktu enam hingga sembilan bulan kedepan.
"Untuk evaluasi jumlah kasus sesudah program vaksin baru bisa dilihat pada enam hingga sembilan bulan kedepan," ujarnya.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat, agar selalu sadar protokol kesehatan dimanapun dan kapanpun, walaupun telah divaksin.
"Bukan berarti dengan divaksin kita lalai dan abai menjalankan protokol kesehatan. Tetap seperti sebelumnya, untuk terus menekan angka penularan," ujarnya.
Vaksinasi Covid-19 di Riau
Vaksinasi perdana di Provinsi Riau akan dilakukan hari ini Kamis (14/1/2021).
Vaksinasi perdana ini diberikan pada beberapa tokoh di Riau.
Sementara itu, pemberian vaksin kepada masyarakat sendiri sedianya akan diberikan April-Maret 2022 mendatang.
Sementara untuk tahap awal, diprioritaskan untuk tenaga kesehatan.
Vaksinasi bertujuan untuk mengurangi transmisi Covid-19.
“Vaksin itu untuk menurunkan angka penyebaran atau transmisi, termasuk menurunkan kesakitan dan menekan angka kematian akibat Covid-19,” jelas Mimi.
