Kelamaan Disekap Dan Keseringan Dirudapaksa, Wanita Muda Ini Akhirnya Jatuh Cinta Dengan Penculiknya

Putus asa, dia menandatangani kontrak dengan suaminya yang memungkinkan dia untuk menculik dan memenjarakan seorang budak seks untuk memberinya target baru atas pelecehan sadisnya - dan Colleen adalah korbannya.

Pelarian

Pada Agustus 1984, Janice mengantar Colleen ke terminal bus sebelum melarikan diri bersama kedua putrinya.

Anehnya, Colleen kemudian menelepon Hooker untuk mengatakan bahwa dia akan meninggalkannya sambil menangis.

Anehhnya, dia tidak melaporkan penculikan dan pelecehannya ke polisi selama berbulan-bulan. 

Ia bahkan menelepon Hooker beberapa kali dengan harapan dia akan "berubah."

Sebaliknya, Janice-lah yang akhirnya melaporkan Hooker ke polisi - menyalahkannya atas penculikan, penyiksaan, dan pembunuhan Marie Elizabeth Spannhake, yang menghilang pada Januari 1976.

Janice bersaksi melawan suaminya dan diberi kekebalan. Hooker dipenjara selama 104 tahun.

Selama persidangan, dikatakan Colleen menderita Stockholm Syndrome, yang terjadi ketika orang mulai mencintai penculiknya karena stres hebat yang mereka alami.

Colleen berkata bahwa dia mulai mencintai Hooker ketika dia menunjukkan kasih sayangnya dalam bentuk- mengizinkannya untuk merayakan ulang tahunnya dan memberinya sebuah Alkitab.

Dia kemudian mengatakan bahwa dia mengatasi cobaannya dengan memisahkannya.

Dia mengatakan kepada majalah People: “Saya belajar bahwa saya bisa pergi ke mana saja dalam pikiran saya. Anda cukup melepaskan diri Anda dari situasi nyata yang sedang terjadi dan Anda pergi ke tempat lain. Anda pergi ke tempat yang menyenangkan, di sekitar orang yang Anda cintai. Apapun yang membuatmu bahagia. "

Setelah persidangan, Colleen, sekarang berusia 62 tahun, belajar untuk mendapatkan gelar akuntansi dan mengalami serangkaian pernikahan yang gagal saat dia berjuang untuk mengatasi masa lalunya.

(*)