Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Ibunya Telepon Tapi yang Mengangkat Polisi, Ketahuan Anaknya Tewas, Diduga Korban Begal

Supiyanto kakak korban mengatakan identitas adiknya terbongkar setelah ibunya menelpon. Dwi diduga tewas akibat dibegal

Editor: M Iqbal
ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM
Pria tanpa identitas ditemukan tewas di Jalan Raya Dusun Krajan, Desa Wonoayu, Kecamatan Ranuyoso, Lumajang, Kamis (21/1/2021) 

TRIBUNPEKANBARU.COM, LUMAJANG - Idetitas pria ditemukan tewas di Jalan Ranuyoso, Lumajang, Kamis (21/1/2021) akhirnya diketahui.

Pria tersebut diketahui bernama Dwi Prabowo, warga Mumbulsari, Jember. 

Diduga Dwi menjadi korban begal.

Terungkapnya identitas pria tersebut setelah ponselnya berdering/

Ternyata yang menelpon adalah 

Pria tanpa identitas ditemukan tewas di Jalan Ranuyoso, Lumajang, pada Kamis (21/1/2021) lalu diduga korban begal.

Supiyanto kakak korban mengatakan identitas adiknya terbongkar setelah ibunya menelpon.

"Ketahuannya ibu kan telepon nomor adik saya, terus yang angkat dari pihak polisi," kata Supiyanto kakak korban, Jumat (22/1/2021).

Usai mendengar kabar tersebut, keluarga tak kuasa menahan kesedihan untuk menghadapi kenyataan itu.

Baca juga: Kondisi Bayi yang Dicekoki Miras Oplosan di Gorontalo Semakin Memprihatinkan

Kata Supiyanto, keluarga sedih karena adiknya itu meninggal dengan cara yang tragis.

"Kami sangat terpukul apalagi kan anak-anaknya 3 masih kecil-kecil semua," ujarnya.

Supiyanto bercerita, dini hari itu adiknya berniat menuju ke Kota Malang, untuk ke rumah orang tuanya.

Namun, saat akan berangkat Dwi tidak berpamitan kepadanya melainkan hanya izin ke anak Supiyanto.

"Jadi gak bilang kalau mau ke Malang.

Baca juga: Pesawat Tempur Rusia Su-57 Bisa Dengan Mudah Hancurkan F-35 AS Dalam Duel Satu Lawan Satu

Cuma bilang ke anak saya, dikira anak saya mau ke terminal jemput ibu.

Andaikan dia pamitan, ya pasti saya larang karena jalannya rawan," katanya.

Supiyanto mengaku sebelum adiknya meninggal tidak memiliki firasat apapun.

Hanya saja, beberapa hari sebelum kejadian Dwi selalu curhat ke Supiyanto berniat ke Malang karena ingin segera ketemu ibunya.

"Terakhir itu kan kami telfonan sama orang tua.

Di telfon bapak bilang mau ke Jember.

Baca juga: Soal Warisan Mendiang Lina Jubaedah, Rizky Febian: Kalau Ada Haknya Aku Bakal Kasih

Tapi sama Dwi gak boleh. Dwi bilang biar bapak dijemput langsung, katanya biar bisa ketemu sama ibu juga," ungkapnya.

Kata Supiyanto, bapaknya menawarkan untuk berangkat sendiri ke Jember, karena Dwi sebenarnya tak punya sepeda motor.

Artinya, saat itu Dwi menuju ke Malang dengan menggunakan sepeda motor milik temannya.

"Jadi yang hilang itu motor temannya. Mungkin adik saya saat itu berusaha mempertahankan karena merasa bukan miliknya," ujarnya.

Terkait kasus ini, Supiyanto meminta Polres Lumajang gerak cepat untuk segera mengungkap pelaku.

Ia juga berpesan, jika pelaku sudah tertangkap agar dihukum yang setimpal.

Baca juga: Penampakan Suku Togutil Saat Panah Warga, Suku Terpencil yang Diami Belantara Di Maluku Utara

"Ya kami tentu sangat terpukul, kami pelaku hukum yang sesuai apalagi adik saya harus kehilangan nyawa," pungkasnya.

Atas kasus itu, kini Supiyanto meminta agar polisi segera mengusut tuntas.

Ia berharap setelah pelaku ditangkap dapat diberi hukuman yang setimpal.

"Tentu keluarga saat ini sangat terpukul. Keluarga inginnya kalau pelaku sudah ketangkap bisa dihukum mati, karena nyawa harus dibalas nyawa," tegasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Indentitas Mayat di Lumajang Diketahui Saat Panggilan Telepon Ibu Korban Diangkat Polisi, https://www.tribunnews.com/regional/2021/01/23/indentitas-mayat-di-lumajang-diketahui-saat-panggilan-telepon-ibu-korban-diangkat-polisi?page=all.

Editor: Eko Sutriyanto

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved