Jadi yang Pertama, Roza Gugup dan Deg-degan, Apa yang Dirasakan Ketua PN Siak Usai Disuntik?
Ketua Pengadilan Negeri (PN) Siak Sri Indrapura, Rozza El Afrina menjadi peserta pertama untuk mendapatkan vaksin.Awalnya ia gugup namun tetap santai
Penulis: Mayonal Putra | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK- Pemkab Siak melaksanakan penyuntikan perdana vaksin sinovac Covid 19, Senin (1/2/2021) di halaman RSUD Tengku Rafian Siak.
Pesertanya 10 pejabat publik dan 490 tenaga kesehatan. Kegiatan ini merupakan gelombang pertama setelah vaksin ini tiba di Siak pada 14 Januari 2021 lalu.
Menariknya, Ketua Pengadilan Negeri (PN) Siak Sri Indrapura, Rozza El Afrina menjadi peserta pertama untuk mendapatkan vaksin tersebut.
Awalnya ia gugup namun tetap berupaya santai mendapatkan suntikan pertama itu.
“Ya awalnya saya gugup, tak nyangka jadi yang pertama. Deg-degan karena memang sudah lama saya gak disuntik,” kata Roza usai mendapatkan suntikan vaksin pertama itu.
Roza mengatakan, hal tersebut menjadi pengalaman pertamanya pula dalam menerima vaksinasi Covid 19. Ia sejak awal meyakini vaksin tersebut aman dan suci sehingga tidak perlu ada kekhawatiran.
“Tetapi sebagai pengalaman pertama yang mendapat giliran pertama pula ya wajarlah agak deg-degan,” kata dia.
Setelah menerima vaksin tersebut ia tidak merasakan efek samping apa -apa. Bahkan ia mengaku tidak merasakan sakit saat disuntik. Sedangkan persiapan untuk menghadapi vaksinasi juga tidak ada yang dilakukan.
“Alhamdulillah tidak ada rasa apa -apa, tidak ada perubahan apa -apa juga. Persiapan gak ada persiapan khusus hanya berdoa saja pada Allah,” katanya.
Roza menegaskan tidak ada yang perlu ditakuti dengan vaksin Sinovac.
Sebab, pemerintah sudah menggaransi keamanan vaksin untuk masyarakat. Tujuan vaksin ini sebagai ikhtiar untuk memutuskan mata rantai pengembangan Covid-19.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Siak, dr Raja Tonny Chandra mengatakan, penyuntikan vaksin pertama bertujuan untuk mengenalkan vaksin yang ada di dalam kandungannya kepada sistem kekebalan tubuh manusia.
Sehingga, memicu respon kekebalan tubuh tahap awal.
Sedangkan dosis kedua bertujuan menguatkan imun yang sudah terbentuk sebelumnya.
Antibodi akan optimal 14-20 hari setelah suntikan kedua dilakukan.
