Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Namanya Disebut Pada Isu Kudeta Partai Demokrat, Moeldoko: Jangan Mudah Baperan

Empat sosok tersebut merupakan kader Demokrat yang aktif, kader partai yang sudah tidak aktif, dan dua mantan kader.

TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO
Kepala Staf Kepresidenan Indonesia Jenderal TNI (Purn.) Dr. H. Moeldoko, memberi sambutan saat menghadiri HUT Perum PPD ke-65, Senin (22/7/2019) 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Nama Moeldoko diseret pada isu adanya gerakan pengambil alihan Partai Demokrat.

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut partainya ingin diambil alih secara paksa oleh pejabat negara lingkaran Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Namun siapa yang menjadi otak dibalik gerakan itu? AHY tak menyebut secara gamblang.

Hasilnya, banyak publik hingga tokoh-tokoh politik bertanya.

AHY juga mengungkapkan, adanya lima sosok yang terlibat dalam gerakan tersebut.

Empat sosok tersebut merupakan kader Demokrat yang aktif, kader partai yang sudah tidak aktif, dan dua mantan kader.

Sementara satu sosok lainnya adalah orang yang berada di dalam lingkaran kekuasaan terdekat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca juga: Makin Heboh! Andi Arief Sebut Nama Ini yang Ingin Ambil Alih Partai Demokrat: Orang Dekat Jokowi!

Baca juga: PREDIKSI Manchester United vs Southampton: Bruno Fernandes Ditugaskan Bawa MU ke Pucuk Lagi

AHY juga menyebutkan, gerakan ini juga sudah mendapatkan dukungan dari sejumlah menteri dan pejabat penting di pemerintahan Jokowi.

Namun, karena masih memegang asas praduga tak bersalah, AHY mengatakan telah berkirim surat kepada Jokowi untuk meminta konfirmasi dan klarifikasi.

Masih dalam konferensi pers itu, AHY juga mengungkapkan, informasi tersebut berdasarkan laporan dan aduan dari para pimpinan dan kader Partai Demokrat.

AHY menjelaskan, pengambilalihan posisi ketua umum Partai Demokrat akan dijadikan akan kendaraan bagi yang bersangkutan sebagai calon presiden dalam Pemilu 2024.

Baca juga: AHY Sebut Pihak yang Ingin Kudeta Partai Demokrat, Nasdem: Itu Halu, Bilang Aja Mau Masuk Koalisi

Baca juga: Pengacara Panjat Kliennya Saat Sidang Virtual, Majelis Hakim Terpelongo

Baca juga: Ketagihan Berzina, Pemuda 18 Tahun Selalu Minta Dilayani Siswi SMP, Ancam Lakukan Ini Jika Menolak

Terbaru, Andi Arief melalui akun twitterny secara gamblang menyebut siapa sosok tersebut.

Dia mengatakan Ketua KSP, Moeldoko yang mendalangi gerakan tersebut.

Banyak yang bertanya siapa orang dekat Pak Jokowi yang mau mengambil alih kepemimpinan AHY di demokrat, jawaban saya KSP Moeldoko.

Kenapa AHY berkirim surat ke Pak Jokowi, karena saat mempersiapkan pengambilalihan menyatakan dapat restu Pak Jokowi.

Baca juga: Padahal Badannya Dikurung di Polsek, Tapi Tahanan Ini Masih Bisa Kendalikan Peredaran Narkoba.

Baca juga: Mau Tahu Mobil Apa yang Terlaris Sepanjang 2020? Ini Lho Klaim Honda

Menanggapi hal tersebut, Moeldoko angkat bicara.

Secara tegas, Moeldoko dia meminta pemimpin jangan baperan.

"Saran saya, jadi seorang pemimpin harus pemimpin yang kuat. Jangan mudah baperan, jangan mudah terombang ambing," kata Dia.

Moeldoko sebelumnya menceritakan soal tamu-tamu yang menemuinya, mengobrol, dan curhat. Dia tidak menyebut secara spesifik siapa 'tamu' yang menemuinya itu namun mengatakannya sebagai 'anak buah' pemimpin yang dia singgung.

"Kalau anak buahnya nggak boleh pergi ke mana mana saja, ya borgol saja," ujarnya.

"Jadi ceritanya begini temen-temen sekalian. Beberapa kali banyak tamu yang berdatangan ya dan saya orang yang terbuka. Saya mantan panglima TNI tapi saya tidak memberi batas dengan siapapun, apalagi di rumah ini mau datang terbuka 24 jam. Siapa pun," kata Moeldoko dalam konferensi pers via Zoom, Senin (1/2/2021).

Moeldoko tak menyebut atribusi orang-orang yang menemuinya ini. Moeldoko juga mengaku tidak mengerti konteks cerita yang disampaikannya.

Namun, Moeldoko mengaku prihatin dengan situasi yang diceritakan. Moeldoko mengaku juga cinta Demokrat.

"Ya secara bergelombang mereka datang berbondong-bondong ya kita terima. Konteksnya apa saya juga nggak ngerti. Tapi dari ngobrol obrolan itu biasanya saya awali dari pertanian karena saya memang suka pertanian," kata Moeldoko.

"Pada curhat tentang situasi yang dihadapi, ya gua dengerin aja ya. Berikutnya ya, yaudah dengerin aja. Saya sih sebenarnya prihatin melihat situasi itu karena saya juga bagian yang mencintai Demokrat," imbuh Moeldoko.

Sikap dia ini, kata Moeldoko, memantik isu liar. Isunya ini didasari dari foto namun Moeldoko tidak memerinci foto yang dimaksud.

"Terus muncullah isu dan seterusnya. Mungkin dasarnya foto-foto. Ya kan. Orang ada dari Indonesia timur dari mana-mana datang ke sini kan pengin foto sama gua, ya saya terima aja apa susahnya. Itulah menunjukkan seorang jenderal yang tidak punya batas dengan siapa pun. Kalau itu menjadi persoalan yang digunjingkan ya silakan aja, saya nggak keberatan," sebut Moeldoko.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved