Bukan Polisi atau Presiden, Survei Sebut TNI Menjadi Institusi yang Paling Dipercayai Publik
Tingginya kepercayaan publik terhadap TNI sampai-sampai mengalahkan institusi Presiden yang meraup 82 persen
TRIBUNPEKANBARU.COM - Survei Indikator Politik Indonesia kembali merilis hasil surveinya.
Kali ini, survei itu menempatkan Tentara Nasional Indonesia ( TNI) sebagai institusi paling dipercayai publik dengan persentase mencapai 89,9 persen.
Tingginya kepercayaan publik terhadap TNI sampai-sampai mengalahkan institusi Presiden yang meraup 82 persen
Temuan ini merupakan berdasarkan survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada 1-3 Februari 2021 dengan menggunakan metode simple random sampling.
Adapun responden sebanyak 1.200. Survei ini dilakukan dengan menggunakan kontak telpon.
Dari keseluruhan responden, temuan ini memiliki toleransi kesalahan atau margin of error sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
• Raffi Ahmad Pernah Dibuat Kesal Aldi Taher: Suara Gue Diedit, Lu Gimana Sih?
• Alasan Michaela Maafkan Suami, Akhir Masalah Wakil Ketua DPRD Sulut Seret Istri dengan Mobil
• Bukan TB Usus, Penyakit Ustaz Maheer Dirahasiakan, Polri: Sakit Yang Sensitif
Temuan ini telah dipublikasikan Indikator Politik Indonesia pada Senin (8/2/2021).
Berikut urutan institusi paling dipercayai publik:
1. TNI: 89,9 persen
2. Presiden: 82 persen
3. Gubernur: 80 persen4. KPK 73,2 persen
5. Polri: 74,4 persen
6. Kejaksaan: 71,3 persen
7. DPD: 55,7 persen
8. DPR: 52,6 persen
9. Partai Politik: 47,8 persen
• Cerdas atau Licik? Korea Utara Cari Uang Pakai Hacker & Bangun Nuklir, PBB Meradang
• Betrand Peto dan Sarwendah jadi Bahan Ejekan Stand Up Comedy, Ruben Onsu Meradang
• Wajah Bayinya Disebut Mirip Selingkuhan, Ibu Habisi Nyawa Si Anak, Selingkuhan Jadi Otak Pembunuhan
Dalam survei yang sama, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi juga menyebut kepuasaan publik terhadap Presiden Joko Widodo menurun.
Menurut Burhanuddin, penurunan angka kepuasan publik berada di titik paling rendah sejak 2016.
"Ini titik terendah tingkat kepuasan pada Pak Jokowi, bahkan sejak Juni 2016," ujar Burhanuddin, dalam diskusi daring yang digelar IPI, Senin (8/2/2021).
Burhanuddin menuturkan, persentase kepuasan publik turun jika dibandingkan pada September 2020 lalu yang mencapai 68,9 persen.
Penurunan tersebut menurut Burhanuddin tidak signifikan, namun menjadi alarm untuk Presiden Jokowi.
• CEK ISTILAH Gaul Investor Pasar Modal: Arti Boncos, Maksud ARA & ARB, Cuan, Serok
• Sebar Ketakutan, Tokoh Agama Ini Bilang Vaksin Covid-19 buat Orang Jadi Gay
"Tren ini kalau tidak diantisipasi oleh Presiden bisa alarming (mengganggu), karena sebagian pendukung loyalnya sudah bergeser," papar Burhanuddin.
Kemudian, survei IPI juga menunjukkan angka ketidakpuasan publik pada kinerja Presiden Joko Widodo meningkat dalam setahun terakhir.
Survei IPI pada Februari 2020 hingga Februari 2021, angka ketidakpuasan pada Presiden Jokowi naik dari 28 persen menjadi 35,6 persen.
"Orang puas dan tidak puas ditentukan oleh pilihan di 2019. Pendukung Pak Jokowi cenderung puas pada kinerja presiden, pendukung Prabowo cenderung tidak puas. Meskipun Pak Prabowo sekarang sudah menjadi bagian dari pemerintah," tuturnya.
