Kasus Polisi Aniaya Tahanan hingga Tak Bernyawa, 'Suami Saya Disiksa Sampai Urine Jadi Darah'
Wajahnya tidak seperti orang lagi, bengkak, memar, merah, biru, mulut jontor. Babak belur intinya
Vita berkata, suaminya berinisial VA, berprofesi sebagai pedagang buah kaki lima,
disiksa polisi setelah ditangkap dalam kasus dugaan pencurian sepeda motor, akhir Desember 2020.
Vita mengeklaim, kepolisian menghalanginya bertemu suaminya.
Dia baru dapat melihat suaminya di tahanan tiga hari pascapenangkapan.
"Wajahnya tidak seperti orang lagi, bengkak, memar, merah, biru, mulut jontor. Babak belur intinya," kata Vita via telepon.
"Saya tanya ke polisi yang ada di situ, 'Kamu apakan suami saya?' Dia diam saja," ujarnya.
Vita bilang, saat hendak menangkap suaminya, polisi mengeluarkan tembakan peringatan.
Padahal, kata dia, suaminya tidak memiliki senjata apa pun.
"Suami saya dihajar pakai besi. Mulutnya dilakban. Dia disiksa, disulut rokok sampai kencingnya berdarah."
"Padahal, saat berkas perkaranya dilimpahkan ke kejaksaan, jaksa kembalikan lagi ke polisi. Tidak ada ujungnya," kata Vita.
Saat dikonfirmasi soal testimoni Vita tadi, Juru Bicara Polda Sumatera Barat Kombes Stefanus Satake Bayu menyebutkan,
pihaknya belum menerima laporan soal dugaan kekerasan oleh polisi di Tanah Datar.
Vita memang belum melaporkan kekerasan itu. Setelah berkonsultasi dengan beberapa pihak,
termasuk LBH Padang, dia ragu polisi yang menganiaya suaminya bakal diproses secara hukum.
"Kalau suami saya mati, mungkin baru kasusnya diangkat. Tapi kalau masih hidup, mungkin tidak akan pernah diproses.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/ilustrasi-penemuan-mayat-atau-jenazah.jpg)