Bandar Narkoba Ini Dihargai Rp 70 Miliar, Punya Pengaruh Besar, Pernah Kabur dari Penjara
Gembong narkotika ini dihargai puluhan miliar Rupiah saking susahnya ditangkap, dan punya pengaruh besar.
Saking besarnya kerajaan narkoba miliknya, Pemerintah Amerika Serikat (AS) pernah menawarkan imbalan 5 juta dollar (Rp70 miliar) bagi siapa pun yang mempunyai informasi keberadaannya.
Momen yang akhirnya berujung penangkapan berikutnya adalah pada 20 Februari 2014.
Saat aparat melacak sinyal dari BlackBerry salah seorang pengawal El Chapo yang menuju kota resor Mazatlan di Sinaloa.
Malam berikutnya gabungan marinir Meksiko, BNN AS, Departemen Keamanan Dalam Negeri, dan Marsekal AS menyerbu Mazatlan.
Sinyal BlackBerry tadi mengarahkan mereka ke Hotel Miramar.
Dini hari tanggal 22 Februari marinir melihat pengawal bersenjata El Chapo sedang menjaga pintu masuk ke salah satu apartemen di Miramar.
Sadar kalah jumlah, penjaga El Chapo menyerah dan marinir pun menggerebek tempat El Chapo menginap.
Di dalam mereka menemukan El Chapo bersama istri dan dua putri kembar mereka yang masih kecil, seorang koki, dan pengasuh pribadi.
Sang raja narkoba sempat lari ke kamar mandi tetapi terpojok dan akhirnya menyerah.
Tidak ada penembakan dalam penangkapan itu. Saat El Chapo ditangkap, kartel Sinaloa diyakini beroperasi di sekitar 50 negara.
Bangun Terowongan di Kamar Mandi
El Chapo tidak tinggal lama di penjara. Pada 11 Juli 2015 ia berhasil kabur lagi dengan terowongan yang digalinya dari kamar mandi.
Itu satu-satunya tempat yang tidak ada kamera CCTV-nya. El Chapo memakai tangga untuk turun ke terowongan sedalam 10 meter di bawah tanah.
Dia lalu berjalan menyusuri terowongan kecil setinggi tak sampai 2 meter dengan lebar 0,7 meter.
Dalam 25 menit sejak terakhir kali dilihat CCTV, dia pun hilang. Setelah menjadi buron selama 6 bulan, Guzman akhirnya ditangkap lagi pada awal 2016.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/joaquin-guzman-atau-el-chapo-si-pendek.jpg)